Alumni PBI UAD, Siti Muthiah Rachman

Siti Muthiah Rachman merupakan seorang Alumni Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP angkatan 2010. Ia sekarang dipercaya menjadi Co-Founder MOS Media di MOS Creative Multimedia pada bidang usaha jasa pengembangan media pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan praktisi dalam pengembangan media pembelajaran. Muthi, sapaan akrabnya, berasal dari Ketapang namun ia memilih merantau untuk menempuh pendidikan S1 di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selama menjalani pendidikan S1 nya banyak sekali ilmu dan pengalaman mengajar yang didapatkan.

Dari latar belakang keluarga yang berprofesi guru, Muthi sedari kecil memang sudah diarahkan untuk menjadi wanita berpendidikan. Dengan memilih PBI UAD ia ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya. Ia merasa berkuliah di PBI memberikannya lingkungan yang baik dan suportif. Buktinya ia pernah berdiskusi dengan dosen tentang kuliah atau karir nya di masa depan.

Muthi menambahkan bahwa mata kuliah Pendidikan Bahasa Inggris sangat mendukung atau dapat dikatakan sebagai titik awal karirnya saat ini.

“Waktu menjalani mata kuliah Teaching English to Young Learners (TEYL) kita disuruh praktik langsung ke SD, saya benar-benar belajar bagaimana mengembangkan media pembelajaran yang menarik serta bagaimana cara membuat bahasa inggris mudah untuk diajarkan kepada anak-anak sekolah dasar.” ungkapnya.

Dengan adanya praktik tersebut membuat Muthi akhirnya tertarik dalam bidang pengembangan media pembelajaran. Mata kuliah TEYL adalah mata kuliah wajib yang mengajarkan keterampilan untuk mendesign program ternasuk silabus pembelajaran bahasa inggris untuk anak. Mata kuliah ini membekali mahasiswa untuk mengembangkan gagasan kreatif dengan memanfaatkan media yang sesuai dengan teknologi informasi komunikasi.

Masih banyak mata kuliah lain yang bisa membantu mahasiswa untuk menemukan potensi karirnya. Dan mata kuliah ini dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja nantinya. Siti mengungkapkan bahwa mata kuliah yang ditawarkan beragam sekali

“Sekarang saya lihat mata kuliah di PBI banyak mata kuliah baru, seperti ada journalism, translation, dan juga tourism sebagai mata kuliah peminatannya. Saya rasa ini bisa menjadi bidang baru teman teman dalam menjalani karir di masa depan nantinya.” ungkapnya.

Muthi yang sekarang menekuni bidang media pembelajaran tidak hanya mengembangakn ide dan konsep tetapi juga memberikan konsultasi secara privat kepada klien nya. Dia juga berpengalaman menjadi pemateri dan juga memberikan pelatihan ke sekolah baik yang ICT maupun non- ICT (English Information and Communication Technology). Sebagai contoh ia membuat platform online belajar (web atau aplikasi), design buku pop up, puzzle, family tree, video pembelajaran dari canva dan masih banyak lagi. Salah satu karya yang sudah publish adalah The Digital Book on English for Kindergarten Teacher pada November 2022.

Keluarga Besar PBI

Pada Minggu, 24 Maret 2024 Keluarga Besar Prodi Pendidikan Bahasa Inggris telah menyelenggarakan khataman Al-Qur’an dan buka bersama di Lab Bahasa A, Lt 7, Gedung Lab Terpadu, Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan.

Acara tersebut dimulai pada pukul 16.00 dan dibuka Rara Raudhah Sakha Mahardika, mahasiswi PBI 2021. Selanjutnya, Kaprodi PBI, Sucipto M. Pd. B.I., memberikan sambutan dimana beliau menyampaikan bahwa acara ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun selama bulan Ramadhan.

Sucipto, Ph.D., Kaprodi PBI (kiri) dan Maulan Hirzin (Mahasiswa PBI 2023)

Sucipto, Ph.D., Kaprodi PBI (kiri) dan Maulan Hirzin (Mahasiswa PBI 2023) (kanan)

“Kegiatan rutin khataman Al-Qur’an bersama ini adalah salah satu upaya kita untuk menginternalisasi nilai Al-Islam kemuhammadiyahan. Semoga kegiatan ini bisa berjalan rutin, sehingga bisa meninggalkan satu pengalaman menjadi bagian keluarga besar PBI UAD. Yang bukan melulu tentang hal akademis, tapi juga hal yang sifatnya religiusitas” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an yang dipimpin oleh Maulana Hirzin mahasiswa semester 2 PBI UAD. Pembacaan surah dimulai dari An-Naba juz 30 sampai selesai di surah An-Nas. Acara ini merupakan penutup dari Tadarus Al-Quran yang dilakukan oleh Mahasiswa PBI angkatan 2021,2022, dan 2023 serta para Dosen dan Tendik PBI.

Setelah khataman selesai, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama. Menjelang berbuka puasa, terdapat kultum dari Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. yang berisi tentang nilai kesabaran di bulan Ramadhan.

Mahasiswa PBI

“Sabar itu ada tiga, sabar terhadap musibah, sabar dalam ketaatan, dan sabar dalam menahan maksiat. Bulan Ramadhan ini adalah bulan penuh ampunan serta dilipatgandakannya pahala, oleh karena itu mari kita berlomba serta memaksimalkan kesempatan ini untuk selalu berbuat baik” ungkap Hendra.

Rangkaian akhir ditutup dengan buka bersama Keluarga Besar PBI. Semoga acara ini bisa memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara anggota Keluarga Besar PBI.

Study Comparative EDSA UAD x ESA UMM

Kembali menjadi tuan rumah untuk Study Comparative, EDSA UAD atau HMPS PBI (Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa inggris) menerima kunjungan dari ESA Progressio Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara tersebut telah diselenggarakan pada Sabtu, 9 Maret 2024, bertempat di Ruang Kaca Timur, Lantai 10 Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan.

Rombongan ESA Progressio tiba di Kampus 4 UAD sekitar pukul 07.00 WIB, yang terdiri dari 22 mahasiswa dan didampingi oleh 2 dosen PBI UMM. Kedatangan mereka disambut hangat oleh anggota EDSA UAD di Hall Gedung Utama Kampus 4 UAD. Setelah itu, mereka diarahkan menuju ke tempat acara.

Rafika Rabba Farah, S.Pd., M.Ed., Sekprodi PBI UMM

Rafika Rabba Farah, S.Pd., M.Ed., Sekprodi PBI UMM

Acara dimulai pada pukul 08.00 oleh MC, dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Salah satunya dari Sekretaris Program Studi UMM, yaitu Bu Rafika Rabbah. Dalam sambutannya beliau menyampaikan harapan terkait diadakannya Study Comparative ini.

“ Saya berharap dengan diadakannya agenda ini, bisa menjadi tempat kita untuk saling menukar ilmu, diambil baiknya dan bisa menjadi bounding kita nanti kedepannya baik setingkat Organisasi maupun tingkat Prodi dan Universitas”

Rangkaian acara selanjutnya meliputi penyerahan Cendramata dari UMM ke UAD dan sebaliknya.

Acara inti dalam study comparative ini adalah Presentasi Grand Design dari UMM dan UAD. Diawali  presentasi Grand Design dari ESA UMM yang menjelaskan tentang visi, misi, anggota, dan program kerja selama periodesasi mereka. Di akhir acara terdapat  sesi tanya jawab terkait presentasi yang disampaikan oleh ESA UMM.

Pemaparan Grand Design dilanjutkan oleh EDSA UAD, yang memaparkan visi, misi, anggota serta program kerja unggulan yang telah maupun yang belum dilaksanakan.

Study Comparative EDSA UAD X UESA UMM

Mahasiswa HMPS PBI UAD dan PBI UMM

Acara berikutnya adalah sharing session, dimana anggota ESA dan EDSA dikelompokkan berdasarkan bidang masing-masing. Mereka saling bertukar informasi, ide, dan pendapat.

Di Penghujung acara terdapat agenda penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ESA UMM sebagai pihak pertama dan EDSA UAD sebagai pihak kedua. Dengan adanya MoU ini, diharapkan kerja sama antara kedua belah pihak dapat diperluas dan saling memberikan kontribusi yang baik satu sama lain.

Ketua EDSA UAD X ESA UMM 2

Yusuf Aviq Fernanada (Ketua EDSA PBI UAD) dan St. Indah Lailatul.M (Ketua ESA UMM)

Sesi acara diakhiri oleh closing statement dari ESA UMM dan EDSA UAD.

“Seiring dengan tema acara ini, yaitu ‘Widen your horizon to Yogyakarta’, saya berharap acara ini dapat menjadi tempat bagi kita semua untuk saling memperluas relasi dan pengetahuan. Sebagai tuan rumah, jika ada perilaku atau kesan yang kurang nyaman bagi ESA UMM, kami memohon maaf dan semoga dalam bulan-bulan mendatang kita dapat melakukan kunjungan ke UMM.” ungkap Aviq Yusuf, Ketua EDSA UAD.

Belum lama ini, Astry Fajria, salah satu Dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Ahmad Dahlan, diundang sebagai tamu dalam podcast Akademi Translexi. Podcast tersebut diselenggarakan pada tanggal 23 Februari 2024 dan ditayangkan secara live di akun YouTube Akademi Translexi. Podcast yang bertajuk Penerjemah Berkisah Kelindan Profesi Pengajar dan Penerjemah di eps 007 itu mengulik cerita tentang Astry yang memiliki dua profesi sekaligus, yaitu sebagai pengajar dan penerjemah.

Dengan dua profesi yang dijalaninya, Astry menjelaskan bahwa tidak ada yang ia kurangi atau tinggalakan diantara keduanya.

“ Keduanya berjalan beriringan, dan juga karena saya suka belajar. Saya menganggap bahwa menjadi pengajar maupun penerjemah adalah tempat saya bisa belajar hal baru. Semaksimal mungkin keduanya berjalan dengan baik” tuturnya

Menggeluti bidang trasnlation sejak kuliah, Astry mendapat tawaran pertama kalinya dengan upah yang masih kecil dan belum tahu kalau penerjemah adalah sebuah profesi.

“ Karena kuliah S1 Sastra Inggris, orang menilai saya jago bahasa inggris, dari situlah tawaran pekerjaan muncul untuk menerjemahkan sebuah teks, waktu itu saya tidak tahu kalau itu bisa menjadi ladang penghasilan saya”

Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I.

Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I., Dosen PBI UAD

Lalu Astry juga menjelaskan bahwa dia sangat suka menerjemah. Semua tawaran menerjemah ia ambil, mulai dari draft buku hingga yang tertinggi, yaitu menerjemahkan undang-undang. Sempat gagal mendaftar di salah satu agensi penerjemah, ia kembali mencoba di agensi lain dan berhasil lulus. Dari situlah, jaringan koneksi semakin luas dan  ia mendapatkan banyak tawaran dari teman kuliah, kerja dan bahkan tawaran dengan level yang  semakin tinggi. Dari penerjemah yang awalnya di bayar 700 rupiah sampai dibayar perkata. Dan saat ini ia berhasil memborong 4 sertifikasi penerjemah oleh HPI dalam kurun waktu 2 tahun saja dan menjadi penerjemah bersertifikasi.

Menjalani dua profesi tersebut, tentu ada beberapa kendala dan tantangan yang ia hadapi.

“ Kalau misal lagi mendapat job dan saya sedang ada kuliah, saya biasanya meminta deadline lebih panjang atau kelasnya yang saya delay” ungkapnya.

Selanjutnya, Astry juga menjelaskan bahwa sebagai pengajar atau dosen, tantangan yang dihadapinya adalah kehadiran AI. Penggunaan AI menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, sebagai dosen, ia mencari jalan lain agar kemampuan dasar penerjemah mahasiswa tetap terjaga.

Astry berpesan kepada mahasiswa dan pemula yang ingin menjadi penerjemah.

“ Be yourself, AI itu membantu bukan mengalihkan pekerjaan kita kepadanya. Karena otak kita lebih hebat dari AI sendiri. Sebagai pemula kita harus mau belajar, manfaatin komunitas penerjemah yang ada, cari mentor dan jangan menutup atau menyempitkan lapagan pada uang” ujarnya.

Pada hari Sabtu, 17 Februari 2024 bertempat di Ngentak Mangir, Dusun Kwalangan, Kelurahan Wijirejo,  Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul diadakan Pelatihan Soft Skill untuk Membangun Kerjasama tim. Kegiatan ini melibatkan KKN UAD dan FORSIDATAMA (Forum Silaturahmi Muda Mudi Ngentak Manggir).

Narasumber sedang memandu para peserta

Sucipto, Ph.D. Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, sekaligus Kaprodi PBI menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Sucipto menyampaikan materi tentang pentingnya keterampilan kepemimpinan dan keorganisasian bagi para pemuda yang terlibat dalam karang taruna. Ia memberikan materi melalui beberapa permainan dengan diawali membagi peserta menjadi beberapa kelompok, kemudian masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan satu kata yang menggambarkan apa yang mereka senangi dalam organisasi yang mereka ikuti. Menarik jawaban mereka umunya menulis kata ”kebersamaan”.

Selanjutnya untuk membuat suasana lebih menyenangkan, peserta bermain game, yang pertama permainan pindah karet, yang kedua menulis bersama menulis dengan tali. Para peserta kemudian menyampaikan hal penting apa yang perlu ada dalam sebuah organisasi yang didapatkan dari nilai yang terkandung dalam game yang baru saja dimainkan. Mereka menyebutkan pentingnya adanya tujuan bersama, kepemimpinan, kerjasama, telaten, kreativitas dll.

Para peserta sedang memainkan game pindah karet

Menurut Tegar, ketua FORSIDAMATA, para anggotanya sangat antusias.

“Teman-teman baru kali ini Pak mendapatkan pelatihan seperti ini,mereka nampak antusias.” tutur Tegar.

Sucipto juga berpesan kepada para pemuda agar tetap kompak dan bisa menjaga organisasi untuk melakukan hal-hal positif bagi masyarakat sekitar.

“Saya sangat mengapresiasi kekompakan teman-teman yang hadir, ini baik untuk terus dilanjutkan. Semoga dengan organisasi yang baik ini dan kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan menjadi amal jariyah teman-teman dan tentunya membawa kebaian bagi lingkungan sekitar.” harapnya.