Rahmi Munfangati, S.S., M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), menyalurkan ilmu tentang penguatan literasi kepada guru dan orangtua di Omah Tabon, Kulonprogo, DIY. Acara digelar pada 15 Februari 2025, dengan Rahmi sebagai salah satu narasumber dalam agenda tersebut.

Program ini menargetkan peserta dari kalangan guru dan wali murid PAUD hingga SD se-Kabupaten Kulonprogo. Penekanan pada pentingnya literasi sebagai dasar perkembangan anak menjadi salah satu tujuan diadakannya program ini. Kemampuan membaca serta keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah merupakan cakupan dari literasi itu sendiri.

Selain itu, program ini memberikan teori mengenai teknis membacakan nyaring, pemilihan buku bacaan anak yang berkualitas dan menarik, program literasi yang efektif, dan komunikasi interpersonal. Rahmi menyampaikan bahwa program ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk praktik langsung.

“Program ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan praktik langsung agar mereka dapat mengaplikasikan teori yang telah diberikan di lingkungan mereka masing-masing,” jelas Rahmi.

Rahmi melaksanakan program PkM ini bersama Nunik Hariyanti, S.I.Kom., M.A., dan Iva Fikrani Deslia, S.I.P., M.A., yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi UAD. Terdapat pula mahasiswa yang bergabung dalam pengabdian ini, yakni Gesilia Wilmanda.

Rahmi berharap program ini dapat meningkatkan pemahaman sekolah, guru, dan orangtua akan pentingnya literasi pada anak.

“Dengan adanya program ini, diharapkan guru dan orang tua semakin memahami betapa pentingnya peningkatan literasi dalam membentuk kemampuan akademik dan personal anak. Selain itu, diharapkan peserta memahami dan mengimplementasikan peran penting sekolah, guru, dan orangtua dalam mendukung proses literasi, baik di rumah maupun di sekolah,” tutur Rahmi.

Selanjutnya, dengan adanya PkM ini dapat memperkuat kolaborasi antara guru dan orangtua dalam menciptakan program literasi yang efektif. Diharapkan pula menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan literasi anak. Program ini menjadi titik awal untuk upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kulonprogo, dengan fokus pada literasi sebagai pondasi utama.

Salah satu peserta, Rohana, menyampaikan kesannya setelah mengikuti acara tersebut. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat.

Kegiatan ini sangat luar biasa dan bermanfaat. Materi-materi yang sampaikan oleh ketiga dosen UAD sangat ndaging dan aplikatif. Sehingga, apa yang disampaikan harapannya bisa kita terapkan baik untuk anak kita sendiri di rumah ataupun anak didik kita di sekolah.tegas Rohana, Guru SD Negeri Blubuk, Sendangsari, Pengasih.

Sebagai informasi tambahan, Program PkM yang dilaksanakan merupakan kolaborasi dengan Komsibar (Komunitas Sinau Bareng). Melalui program ini, dosen PBI UAD juga dapat mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) menjadi pembicara di International Review Film bersama mahasiswa Sea Teacher dari Filipina. Acara berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025 yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bertempat di Lab Bahasa B, lantai 7, Gedung Lab, dari pukul 12.30 hingga 14.00. 

Acara ini mengusung tema Intercultural Insights on Screen: International Review Film Competition  yang diharapkan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru oleh para peserta. Film yang diriview adalah film Tilik yang dirilis pada pertengahan tahun 2020.

Acara dibuka dengan sambutan dari Irfan Yunianto, Ph.D, perwakilan dari Global Cooperation Team. Dalam sambutannya, Irfan berharap acara ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa luar tentang Indonesia melalui film yang ditayangkan.

Sambutan oleh Irfan Yunianto, Ph.D, perwakilan dari Global Cooperation Team.

“Semoga dari sini bisa menambah pengetahuan tentang budaya, bahasa, dan pendidikan Indonesia dari film ini,” jelas Irfan.

Setelah sambutan, peserta diajak untuk nobar (nonton bareng) film Tilik. Acara dilanjutkan dengan diskusi khusus bersama para narasumber, yaitu Azzam Firdausi Irawan (Mahasiswa Magister PBI UAD), Qurrota A’yun (Mahasiswa PBI UAD), dan Putri Sabrina Uswatun Hasanah (Mahasiswa PG PAUD UAD). 

Qurrota A’yun (Mahasiswa PBI UAD), Azzam Firdausi Irawan (Mahasiswa Magister PBI UAD) Narasumber Bedah Film Internasional

Dalam diskusi ini, Azzam membahas aspek budaya yang terkandung dalam film. Sementara itu, Qurrota dan Putri lebih menekankan pada kosakata dan bahasa Jawa yang digunakan. Putri juga membahas aspek akademik dan keluarga yang terdapat dalam film.

Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi kuis dan foto bersama seluruh peserta dan narasumber. Acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar mahasiswa, serta memberikan wawasan baru tentang budaya dan bahasa melalui medium film.

Tiga alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih penghargaan dalam tiga kategori Anugerah Alumni Berprestasi pada ajang Andalan Awards VII. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh UAD ini kembali digelar pada Kamis, 6 Februari 2025, di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan. Andalan Awards merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi bagi dosen, mahasiswa dan alumni. Termasuk pula organisasi mahasiswa dan organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah. 

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Sucipto, M.Pd.BI., Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas capaian para alumni yang telah mengharumkan nama PBI UAD.

“Saya bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Prestasi ini membuktikan bahwa alumni Pendidikan Bahasa Inggris UAD mampu berkiprah di berbagai bidang. Semoga keberhasilan mereka dapat menginspirasi alumni lainnya untuk terus berkarya,” ujar Sucipto.

Tiga Kategori Penghargaan

Pengabdian Masyarakat

Penghargaan Alumni Berprestasi Terbaik I di bidang Pengabdian Masyarakat diraih oleh Nasihin, S.Pd. Ia saat ini menjabat sebagai Koordinator Kecamatan Tenaga Pendamping Profesional Kemendesa PDTT. Nasihin memulai kariernya sebagai guru sebelum beralih ke bidang pendampingan desa dan pengelolaan Dana Desa di Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

“Saya bersyukur atas penghargaan ini. Dalam tugas saya, saya membawahi dua Tenaga Pendamping Desa dan tiga Tenaga Pendamping Lokal Desa. Kami bertanggung jawab dalam perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban Dana Desa yang bersumber dari APBN. Selain itu, saya juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti kelompok perempuan, kesenian, dan berbagai kegiatan edukatif,” jelas Nasihin.

Penelitian dan Publikasi

Penghargaan Alumni Berprestasi di bidang Penelitian diberikan kepada Muhammad Iqwan Sanjani. Saat ini, ia tengah menempuh studi di Australia. Ia juga aktif berkegiatan dalam berbagai kegiatan akademik, termasuk konferensi dan publikasi ilmiah yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan. Sebagai buktinya, ia menjadi presenter dalam acara HAL Linguistic Symposium dan Applied Linguistic Association of Australia (ALAA). Setelah meraih gelar sarjana di PBI UAD, Sanjani melanjutkan studi di Master of Science in TESOL di University of Bristol, Inggris. Dan saat ini sedang menjalani program doktor di bidang Sociolinguistics di University of New South Wales, Australia.

Karier Instansi

Dalam kategori Alumni Berprestasi di bidang Karier Instansi, penghargaan diberikan kepada Dr. Marzal, M.Pd.. Marzal, yang juga alumni PBI UAD, saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Palembang. Selain itu, ia dipercaya sebagai Sekretaris Badan Akreditasi Nasional Pendidikan PAUD, Dasar, dan Menengah Provinsi Sumatera Selatan untuk periode 2025–2028.

Prestasi yang diraih oleh ketiga alumni ini menjadi bukti nyata bahwa lulusan PBI UAD memiliki kompetensi dan dedikasi tinggi di berbagai bidang profesional. Penghargaan ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa dan alumni untuk terus berkembang serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Universitas Ahmad Dahlan, khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, bangga memiliki alumni yang mampu berkiprah dan memberikan dampak positif di berbagai sektor secara profesional,” tutur Sucipto.

On August 17, 2024, the Consulate of the Republic of Indonesia in Songkhla Province, Thailand, held a flag-raising ceremony to commemorate the 79th anniversary of the Proclamation of Independence of the Republic of Indonesia. In this honorary agenda, four alumni of the Ahmad Dahlan University English Study Program (PBI UAD) were selected and participated as Flag raiser members in the independence ceremony. The four alumni who were given the honor to raise the Red and White were:

  1. Siti Aminah, S.Pd.
  2. Hairunisya, S.Pd.
  3. Ayu Wahyuni, S.Pd.
  4. Firna Iranda, S.Pd.

Alumni PBI UAD

The independence ceremony was led by Consul General Suargana Pringganu and was attended by more than 600 guests, including consulate officials, members of the Consulate Women’s Association, and Indonesian citizens in southern Thailand.

The four ELE SP UAD alumni are International Teachers in the “ELE SP UAD Alumni Teaching” program in Gadjah Putih Country, along with dozens of other alumni. Every year, Thailand routinely invites ELE SP UAD graduates to teach in that country.

Ayu Wahyuni, who was one of the Flag raiser, explained that to become a Paskibra member through KRI Songkhla Thailand, the process started with KRI Songkhla Thailand first opening recruitment. After that, prospective members could register via the link provided. Next, they took part in the interview stage. The final process was the announcement of the election results.

According to Ayu Wahyuni, this experience was very precious and made her and her friends from ELE SP UAD Alumni proud. Along with them in the alum teaching program, they were the raisers of the Red and White Heritage Flag in their home country.

“To prepare, we trained for more than two months. During the training, we were trained by the UN in physical training and discipline, as well as in raising the red and white flag. The feeling of being chosen to be one of the pack is happy and grateful because you have been given the opportunity and trust to represent the Indonesian people to raise the red and white sangsaka in Thailand,” said Ayu Wahyuni.

In a groundbreaking event that marks a significant milestone in the realm of English Language Education Study Program, Ahmad Dahlan University (UAD) proudly hosted a Public Lecture that has set the academic community abuzz. Held on a crisp Tuesday, September 24, 2024, at the prestigious Educators Hall within Campus 4, this event was not just a routine academic gathering but a beacon of innovation and transformation in English education.

Titled “The Next English Educators: Innovation and Transformation,” the lecture saw the convergence of minds eager to redefine the contours of English teaching. The highlight was the presence of the illustrious Dr. Itje Chodijah, M.A., who graced the event as the keynote speaker. As the Chair of the Indonesian National Commission for UNESCO, Dr. Itje brought to the table a wealth of knowledge and an unrivaled passion for revolutionizing education.

Sucipto, Ph.D.

In a speech delivered by the Head of English Language Education Study Program, Sucipto, M.Pd.BI., Ph.D., he stated the importance of the role of an educator who can inspire his students.

“Mrs. Itje Chodidjah is an expert in teaching English for young learners. She was very inspiring not only in teaching English, but also for better education for this nation and the world,” he said. 

Mrs. Itje explained that the most important thing after graduating is self-competence.

“When looking for a job later, those grades are not as important anymore. People see us from the competence we have, the skills we have. So we need to prepare more than just knowledge. Prepare yourself from today, be someone who is good at using your time. In essence, everyone has 24 hours, but some of them have many achievements, some are mediocre, that’s because they use their time.” she said.

Dr. Itje Chodijah, M.A.

The Public Lecture with Dr. Itje Chodijah was more than just an academic event; it was a movement towards a brighter future in English education. As the participants left the hall, they carried with them not just knowledge, but a renewed sense of purpose and a commitment to making a difference in the world of education. Ahmad Dahlan University’s English Language Education program has indeed set the stage for a new era of educational excellence.