Posts

Study Club Workshop Series #3 menjadi penutup dari rangkaian workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan di semester genap tahun akademik ini. Kegiatan puncak ini dilaksanakan pada Sabtu, 24 Mei 2025 di Lab Bahasa A, Lantai 7, Gedung Lab Terpadu, Kampus 4 UAD. Kegiatan berlangsung dari pukul 09.15 hingga 12.10 WIB.

Dengan mengusung tema “Creativity Showcase: Everyone Can Win,” yang berfokus pada pengembangan bakat, talent dan kepercayaan diri mahasiswa. Nur Rifai Akhsan, M.Ed., dosen PBI UAD hadir sebagai pemateri dan memberikan motivasi kepada peserta.

Nur Rifai Akhsan, M.Ed., Sebagai Pemateri

Bakat itu memang penting, namun tidak cukup hanya sekadar menyadari bahwa kita memilikinya. Yang jauh lebih penting adalah membicarakannya, mengenalinya lebih dalam, dan secara konsisten mengembangkannya. Karena bekerja memiliki bakat akan lebih berguna di masa depan nanti.”

Workshop ini wajib diikuti oleh mahasiswa angkatan 2022, 2023, dan 2024. Seluruh peserta diminta menunjukkan talentanya. Selain itu, mereka juga mempraktikkan public speaking dengan berbicara selama satu menit mengenai isu dunia.

Talent Show Mahasiswa

Mahasiswa tampil dengan berbagai bakat, seperti menyanyi, membaca puisi, storytelling, bermain gitar, monolog, dan public speaking. Semua peserta mendapatkan ruang untuk mengekspresikan diri dan berani tampil di depan umum.

Semangat acara ini diangkat dari kutipan Eminem dalam lagu Lose Yourself: “You can do anything you set your mind to.”

Peserta Study Club Workshop Series #3

Sebagaimana dua workshop sebelumnya, sesi ini juga dilengkapi kompetisi internal. Kegiatan berlangsung meriah, interaktif, dan penuh inspirasi. 

Yogyakarta – Pada Rabu, 14 Mei 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Epakdos dan Pengisian SISTER. Acara berlangsung di Laboratorium Bahasa B, Lantai 7, Gedung Lab, Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dosen PBI UAD dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan dosen dalam menyusun laporan kinerja secara sistematis dan akurat.

Dalam sambutannya, Kaprodi PBI UAD, Sucipto, Ph.D., menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendorong dosen agar terus mengembangkan diri secara berkelanjutan.

tuntutan kenaikan jabatan fungsional mengharuskan keterlibatan aktif dalam penelitian, publikasi ilmiah, pengajaran, dan berbagai tugas akademik lainnya. Seluruh aktivitas tersebut tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi program studi dan institusi secara keseluruhan,” ujarnya.

Materi disampaikan oleh Dr. Dian Hidayati ST, MM, yang memaparkan secara rinci pentingnya Epakdos (Evaluasi Pelaksanaan Aktivitas Dosen) sebagai bagian dari pelaporan aktivitas tridharma perguruan tinggi. Selain itu, beliau juga menjelaskan mekanisme pengisian SISTER (Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi), sebuah platform nasional yang digunakan untuk pendataan kinerja dosen oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dr. Dian Hidayati ST, MM, sebagai Pembicara

Workshop berlangsung dalam suasana interaktif. Para dosen aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, serta saling memberikan masukan terkait tantangan dan solusi dalam penyusunan Epakdos dan pengisian SISTER. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat pemahaman bersama dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelaporan kinerja yang akurat.

Dosen Lakukan Penyusunan Epakdos dan Pengisian SISTER

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh dosen PBI UAD semakin siap dan profesional dalam menjalankan kewajiban administratif yang mendukung pengembangan karier dosen serta peningkatan mutu institusi.

Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berpartisipasi dalam webinar internasional bertajuk “INDO-PHIL Cross Cultural Synergy: Strengthening Practice Teaching through ASEAN Collaboration.” Kegiatan ini melibatkan mereka sebagai pembicara, termasuk Nur Rifai Ahsan, M.Ed. dan Rifky Dora Wijayati, M.Hum., Ph.D. Wijayati dari PBI UAD. Selain itu, Nadia Raodatul Jannah dan Qurrota A’yun, yang merupakan mahasiswa PBI UAD, juga berpartisipasi. Kegiatan ini telah berlangsung secara virtual pada 12 April 2025 yang melibatkan Universitas Ahmad Dahlan dan West Visayas State University. 

Webinar ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengajaran praktik melalui pertukaran budaya antara Indonesia dan Filipina. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah ASEAN dengan memanfaatkan keanekaragaman budaya yang ada.

Dalam acara ini, Rifky Dora menyampaikan bahwa acara ini  menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antarlembaga dan antarbangsa. “Kami menyambut dengan hangat terselenggaranya acara Indo-Phil sebagai wujud nyata dari kolaborasi pendidikan antara Indonesia dan Filipina. Semoga kegiatan ini menginspirasi lahirnya inisiatif-inisiatif kolaboratif lainnya yang bermanfaat bagi dunia pendidikan di kedua negara”,  ungkapnya. 

 

Webinar ini juga akan menjadi platform bagi peserta untuk bertukar ide dan pengalaman dalam pengajaran praktik.Harapan kami, kerja sama ini akan terus berkembang melalui program-program konkret seperti pertukaran pelajar dan dosen, penelitian bersama, serta pengabdian masyarakat lintas negara”, tambah Dr. Rifky Dora Wijayati.

 

Selama acara, peserta akan memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pembicara dan mengajukan pertanyaan.

“Kesan saya luar biasa banget bisa dapat kesempatan menjadi salah satu pembicara dengan teman teman Filipina yakni west bisaya state university dan bercerita sedikit mengenai pengalaman saya tentang kegiatan PKM bersama PT UMIRA SINERGI GLOBAL di Bali yang mendapat antusias yang baik sekaligus belajar sedikit bahasa Tagalog dari teman teman Filipina”, jelas Nadia dengan antusias. 

Dosen dan Mahasiswa PBI UAD di Webinar Internasional

Dengan adanya webinar ini dapat terus memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pertukaran budaya. Diharapkan, acara ini dapat memperkuat ikatan antara Indonesia dan Filipina dalam ranah pendidikan.