Posts

Yogyakarta, 22 Juli 2025Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi salah satu penyelenggara dalam kegiatan Guest Lecture on Deep Learning yang sukses digelar di Educator Hall, Lantai 7 Kampus 4 UAD. Acara ini merupakan kolaborasi lintas prodi di lingkungan FKIP UAD, termasuk Pendidikan Biologi (PBIO), Pendidikan Matematika (PMAT), Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI), dan Magister Pendidikan Matematika (MPMAT).

Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara internasional dari University of Gloucestershire, Inggris: Dr. Alex Masardo dan Maria Meredith, MA, Ph.D (Cand). Keduanya berbagi pandangan global mengenai pentingnya deep learning dalam praktik pendidikan masa kini.

Sebagai bagian dari kegiatan, mahasiswa PBI UAD turut hadir dan aktif mengikuti sesi materi. Mereka mendapatkan kesempatan langsung untuk menyimak pemikiran global dan berdiskusi seputar implementasi deep learning dalam pembelajaran. Keterlibatan ini menjadi pengalaman berharga dalam memperluas wawasan akademik dan profesional mereka.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D., menegaskan urgensi pendekatan deep learning sebagai bentuk transformasi pembelajaran yang bermakna di Indonesia.

Sambutan Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M.Ed., Ph.D.

Deep learning telah menjadi topik hangat dalam dunia pendidikan. Kuncinya adalah pemahaman yang mendalam, bukan hanya pengetahuan di permukaan. Kita harus berani bergerak dari yang formalistik menuju yang substantif. Pendidikan harus mendorong perubahan nyata,” ujar nya. 

Sesi Inti

Sesi materi berlangsung interaktif dan menggugah. Maria Meredith menekankan pentingnya pendekatan inklusif dan student-centered, seperti membagi kelas dalam kelompok kecil dan menggunakan permainan yang merangsang pemikiran kritis.

Maria Meredith, MA, Ph.D (Cand), Pembicara International Guest Lecture

“Deep learning adalah tentang berpikir mendalam, penuh kesadaran, dan bermakna. Tidak ada satu jawaban yang selalu benar—semuanya tergantung pada cara berpikir dan interpretasi siswa,” jelas Maria.

Sementara itu, Dr. Alex Masardo menyoroti pentingnya self-awareness dan self-regulation dalam proses belajar. Ia menekankan bahwa dosen perlu berperan sebagai fasilitator, bukan sekadar penyampai materi.

Dr. Alex Masardo, Pembicara International Guest Lecture

“Kita ingin mahasiswa tidak hanya tahu, tapi juga bisa menerapkan. Keterampilan berpikir kritis dan refleksi menjadi fondasi pembelajaran jangka panjang,” ungkap Alex.

Lebih dari sekadar kuliah tamu, momentum ini juga ditandai dengan penandatanganan Implementing Agreement (IA) antara Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UAD dan Early Years and Education, School of Education, University of Gloucestershire. Kerja sama ini membuka peluang kolaborasi akademik, riset, dan pengembangan kurikulum di masa mendatang.

Melalui kegiatan ini, UAD mempertegas komitmennya dalam menghadirkan pendidikan bertaraf internasional sekaligus memperkaya pengalaman belajar mahasiswa melalui pendekatan yang lebih dalam, reflektif, dan transformatif.

Yogyakarta, 11 Juli 2025 — Laboratorium Teaching English to Young Learners (TEYL) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (PBI UAD) menggelar kegiatan English for Holiday yang berlangsung selama lima hari, dari tanggal 7 hingga 11 Juli 2025.

Kegiatan ini dirancang khusus untuk siswa sekolah dasar (SD) dengan tujuan memberikan pengalaman belajar bahasa Inggris yang menyenangkan selama masa liburan. Bertempat di Kampus 4 UAD, program ini menyuguhkan berbagai aktivitas edukatif dan kreatif, seperti Bingo Name Game, Guessing Game, Eco Hunt Game, Fruit Skewer (Little Chef, Big Words), Mini Campus Tour, kunjungan ke museum, dan sesi pembelajaran di kelas.

Kegiatan Ecoprint EFH 2025

Program ini dipersiapkan dan dijalankan oleh dosen pengampu mata kuliah TEYL Program Development, dengan melibatkan mahasiswa PBI UAD sebagai bagian dari praktik pembelajaran. Para mahasiswa berperan aktif dalam mendesain dan mengimplementasikan kegiatan yang interaktif dan sesuai dengan karakteristik anak-anak.

Museum Visit EFH 2025

Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa, karena mereka mendapatkan kesempatan langsung untuk mengelola program pembelajaran Bahasa Inggris bagi anak-anak secara nyata.

Kegiatan Siswa English for Holiday

Kaprodi PBI UAD menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat positif bagi mahasiswa karena memberi ruang bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam dunia pengajaran, khususnya dalam konteks Teaching English to Young Learners (TEYL).

Soviyah, M.Hum., Koordinator Lab TEYL, menyampaikan bahwa EFH memberikan pengalaman belajar menyenangkan bagi siswa SD sekaligus menjadi ajang praktik mengajar bagi mahasiswa.

“English for Holiday adalah program tahunan dari PBI yang ditujukan untuk siswa SD kelas 1 sampai 6. Kegiatan ini dilaksanakan saat masa liburan, agar anak-anak bisa belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Program berlangsung selama lima hari dengan pendekatan belajar sambil bermain. Kami juga melibatkan mahasiswa dari kelas TEYL Program Development sebagai bagian dari pembelajaran praktik. Semoga program ini memberikan manfaat baik bagi siswa maupun mahasiswa yang terlibat.”

Sesi Pembelajaran di kelas EFH 2025

Yogyakarta, 28 Juni 2025 — Keterlibatan akademisi dalam ruang-ruang pengaderan mahasiswa kembali terlihat. Salah satunya hadir dalam kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bulaksumur-Karangmalang. Sucipto, Ph.D., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan menjadi pembicara dalam acara ini.

Kegiatan DAM berlangsung pada 25–29 Juni 2025 di Youth Centre Yogyakarta, Sleman, DIY. Tema yang diangkat adalah “Pendidikan untuk Semua: Peran IMM dalam Kebijakan dan Akses Pendidikan.”

Dalam sesi yang dilaksanakan Sabtu, 28 Juni 2025, Sucipto menyampaikan materi berjudul “Riset Kebijakan Pendidikan dan Produksi Gagasan.” Ia mengajak peserta memahami pentingnya riset kebijakan sebagai dasar dalam menyusun wacana yang kritis dan berpihak pada keadilan pendidikan.

Menurutnya, IMM perlu hadir sebagai kekuatan tanding terhadap arus kebijakan pendidikan yang elitis. Ia menegaskan bahwa riset bukan hanya milik akademisi, tetapi juga bagian dari perjuangan gerakan mahasiswa.

Sucipto, Ph.D., menjadi pembicara kegiatan Darul Arqam Madya (DAM)

“IMM tidak hanya harus kritis, tetapi juga taktis dalam menyampaikan gagasan. Riset dan policy brief adalah dua senjata utama untuk itu,” ujarnya.

Ia juga mendorong kader IMM agar menguasai penulisan policy brief. Menurutnya, policy brief adalah media strategis untuk menyampaikan gagasan yang dapat dijangkau dan direspons oleh pengambil kebijakan.

Kehadiran Kaprodi PBI UAD dalam kegiatan ini menegaskan komitmen akademisi UAD dalam mendukung gerakan intelektual mahasiswa. Hal ini sekaligus menunjukkan peran aktif Prodi PBI UAD dalam isu-isu kebijakan pendidikan.

Yogyakarta — Pada Sabtu, 26 April 2025, ruang Serbaguna Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan dipenuhi antusiasme saat dua alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI UAD) hadir dalam Career Talk Show. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Syawalan dan Pelantikan KAMADA PBI UAD yang berlangsung pada hari yang sama.

Dengan durasi singkat namun penuh makna, talk show ini mempertemukan mahasiswa, dosen, dan alumni dalam satu ruang untuk mendengar kisah langsung dari Faisal Abidin, S.Pd. dan Miftah Royani, S.Pd., M.A., dua sosok alumni yang kini meniti karier sukses di jalur yang berbeda.

Kisah dari Dunia Bahasa dan Teknologi

Faisal Abidin mengawali kariernya di PT Nusantara Sakti sebelum melangkah ke dunia penerjemahan profesional. Dari posisi sebagai Translation Project Manager di STAR Software Indonesia, hingga menjadi Language Lead untuk Google Indonesia, Faisal kini menjabat sebagai Indonesian Language Specialist di RWS Group. Faisal membagikan bahwa kecintaannya terhadap bahasa dan pengalaman kuliah di bidang translation menjadi fondasi kuat dalam memilih jalur kariernya.

Faisal Abidin, S.Pd. | Indonesian Language Specialist di RWS Group

“Memang kita kuliahnya di Pendidikan Bahasa Inggris yang diarahkan sebagai pendidik, tapi pada akhirnya kita harus bertanya pada diri sendiri: ‘Apa yang benar-benar ingin saya lakukan?’ Jika jiwa kita tidak di mengajar, tidak apa-apa kok memilih pekerjaan yang tidak linier,” ungkapnya, yang menjadi salah satu kutipan paling mengena sore itu.

Dari Debat Kampus ke Dunia Wirausaha

Berbeda jalur, namun tak kalah inspiratif, Miftah Royani justru menemukan passion-nya di dunia wirausaha. Setelah sempat menjadi instruktur bahasa Inggris dan dosen luar biasa, Miftah kini dikenal sebagai founder dari dua brand usaha, yakni Mandaka Home Living dan Cintamart. Dalam pemaparannya, Miftah menyebut bahwa mata kuliah Practicum Journalism menjadi salah satu momen penting dalam membentuk mental dan keberaniannya. 

Miftah Royani, S.Pd., M.A. | Entrepreneur (Founder Cintamart & Mandaka Home Living)

“Waktu itu kami diminta mewawancarai wartawan senior langsung di kantornya. Itu benar-benar butuh mental kuat. Ditambah lagi, saya juga aktif di debat, dan itu sangat membantu membentuk pola pikir kritis saya,” ujar Miftah. 

Menurutnya, sikap berani dan berpikir tajam yang terbentuk sejak kuliah kini menjadi aset penting dalam membangun dan menjalankan bisnis. Miftah berpesan, “Kalau bekerja, harus seratus persen.” Sebuah pernyataan kuat sebagai pengingat untuk selalu total dalam menjalani peran kita.

Menemukan Jalan, Meski Tidak Lurus

Dari talk show ini, tersampaikan satu benang merah: bahwa perjalanan karier tak harus selalu lurus atau sesuai ekspektasi awal. 

“Tidak apa-apa kok kalau saat lulus belum langsung bekerja di tempat yang diinginkan, atau mendapat gaji yang sesuai harapan, kehidupan akan membawa kita ke tempat yang memang sudah ditakdirkan untuk kita,” ujar Eryke, selaku moderator, saat menutup talk show hari itu.