Yogyakarta – Perjuangan panjang Dhea Aulia Nurita Hanung, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), akhirnya terbayar lunas. Senyum lega ia tunjukkan setelah resmi dinyatakan lulus sidang tugas akhir melalui jalur publikasi. Dengan publikasi ilmiahnya yang berjudul “Exploring Students’ Needs for Literature-Based Learning Materials” berhasil terbit di jurnal nasional terakreditasi, Ellite (Sinta 3).

Ia bercerita, proses ini tidak selalu mudah. Rasa lelah bahkan kesepian sempat menghampiri karena tidak banyak teman yang bisa diajak berbagi pengalaman. Namun, semua itu terbayar ketika artikelnya akhirnya terunggah ke jurnal tanpa revisi tambahan.

Pilihan Dhea untuk menempuh jalur publikasi bukan tanpa alasan. Ia mengaku ingin mencoba sesuatu yang baru, meski belakangan menyadari jalur ini menguras energi lebih banyak.

“Awalnya keliatan menarik, ternyata cukup melelahkan juga. Tapi meskipun menguras energi, tetap ada benefitnya,” katanya sambil tersenyum.

Tantangan terbesar baginya justru datang dari dalam diri sendiri. Konsistensi dalam menulis dan menunggu proses feedback jurnal yang memakan waktu panjang menjadi ujian tersendiri. Beruntung, Dhea selalu mendapat dukungan penuh dari orang tua dan keluarga besar, yang menjadi sumber semangat utama sepanjang perjalanan.

Meski begitu, pengalaman jalur publikasi memberikan banyak pelajaran berharga. Baginya, nama yang sudah tercetak di jurnal adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Lebih dari itu, ia merasa memperoleh ilmu baru tentang bagaimana proses penulisan hingga publikasi berlangsung, terlebih dengan bimbingan dari dosen pembimbingnya, Rahmi Munfangati, S.S., M.Pd.

Dhea Aulia, Mahasiswi PBI UAD yang Lulus Jalur Publikasi

“Ini bisa jadi batu loncatan, siapa tahu nanti ada kesempatan untuk lanjut studi S2 dan mengembangkan penelitian ini,” jelasnya penuh optimis. optimisme.

Dhea pun tidak lupa menitipkan pesan untuk teman-teman seangkatannya maupun mahasiswa PBI lainnya. 

“Untuk teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi, semangat selalu. Kalau tertarik dengan jalur publikasi, jangan ragu. Memang butuh konsistensi, tapi prosesnya seru dan bermanfaat,” tuturnya.

Kisah Dhea membuktikan bahwa dengan tekad dan dukungan, mahasiswa mampu melewati tantangan akademik dan menghasilkan karya bermakna. Jalur publikasi di PBI UAD tidak hanya menjadi alternatif skripsi, tetapi juga membuka peluang kontribusi ilmiah yang diakui secara nasional maupun internasional. Semoga dengan perjalanan Dhea bisa membuka peluang baru untuk mahasiswa PBI UAD lainnya.

Semarang – Keluarga besar Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan outbound di Kopeng Treetop Adventure Park, Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/8/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa PBI dan MPBI UAD. Dua jenis permainan menjadi bagian dari kegiatan, yakni team building dan treetop adventure. Suasana penuh keceriaan terlihat ketika seluruh peserta mengikuti aktivitas yang dirancang untuk mempererat kebersamaan di luar rutinitas kampus.

Outbound PBI UAD 2025 di Kopeng Treetop Adventure Park, Semarang

Ketua Program Studi PBI UAD, Sucipto, Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan outbound ini diharapkan dapat memperkuat motivasi seluruh civitas akademika. 

“Harapan saya, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi untuk menyambut tahun ajaran baru dengan lebih semangat. Bisa memberikan yang lebih baik untuk kemajuan Prodi PBI UAD,” ujarnya.

Outbound PBI UAD 2025 di Kopeng Treetop Adventure Park, Semarang

Melalui outbound ini, PBI UAD menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, saling mendukung, serta memperkuat sinergi antar civitas prodi.

Yogyakarta – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Angkatan 2024 berhasil menerbitkan buku dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Buku ini dibuat sebagai bentuk implementasi Kurikulum OBE (Outcome Based Education) sekaligus mengasah kemampuan membaca dan menulis mahasiswa. Mereka dibimbing oleh dua dosen, yakni Khafidhoh, M.Pd., dosen PBI UAD, dan Sudaryanto, M.Pd., dosen PBSI yang mengampu mata kuliah Bahasa Indonesia sekaligus editor.

Buku ini merupakan hasil karya mahasiswa dari dua kelas. Buku dari Kelas A dengan judul “Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan” yang ditulis oleh Afan Gafar dan rekan-rekannya. Dari Kelas B menghasilkan “Antologi Esai Implementasi Sosiokultural dalam Pendidikan” yang ditulis oleh Agung Alfadi dan rekan-rekannya.

Selama proses pendampingan, mahasiswa mendapatkan bimbingan intensif untuk mengembangkan kemampuan menulis dan riset. Sudaryanto membimbing mereka dalam mencari referensi dan artikel jurnal yang relevan dengan topik “Sosiokultural dalam Pendidikan” melalui Google Scholar. Mahasiswa dibimbing untuk menyempurnakan draft esai agar mengikuti kaidah KBBI VI dan EYD Edisi V. Proses ini memberi pengalaman belajar yang berharga dan membangun keterampilan akademik mahasiswa secara menyeluruh.

“Buku ini dibuat untuk mendidik mahasiswa bahwa membaca dan menulis itu sebuah keniscayaan bagi kita dan menghargai setiap proses yang kita lalui,” jelas Sudaryanto.

Proses ini meninggalkan kesan berharga bagi salah satu mahasiswa, Alam Aziz Abian.

“Rasanya amat senang dan bangga walaupun ada sedikit tantangan minor dalam tata bahasa dan struktur. Saya merasa beruntung didampingi oleh Pak Sudaryanto karena beliau sabar membantu saya menyusun esai. Saya bangga ketika mengetahui esai saya akan dibukukan,” ujar Alam. 

Alam berharap buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca di lingkup kependidikan. 

“Saya berharap buku ini dibaca oleh para pendidik, mahasiswa, dan praktisi pendidikan agar pembaca dapat lebih mengenal kultur sosial dalam pendidikan itu sendiri,” jelas Alam.

Proses penerbitan buku ini menjadi bukti bahwa mahasiswa PBI UAD memiliki kompetensi global dan mampu berkontribusi secara nyata dalam menghasilkan karya akademik yang bermanfaat bagi dunia pendidikan. 

Yogyakarta – Mengulik kisah inspiratif alumni Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berhasil menembus kancah internasional, Siti Hanum Afuwani resmi meraih gelar Master of Translation and Interpreting dari The University of New South Wales (UNSW) pada 2025. Alumni PBI UAD angkatan 2012 ini menempuh studi S2 melalui beasiswa penuh Australia Awards Scholarship (AAS) yang didanai oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia.

Langkah Menuju Dunia

Perjalanan akademik Hanum dimulai di PBI UAD, tempat ia menempuh studi S1 hingga lulus pada 2016. Semasa kuliah, Hanum dikenal aktif di berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Program Studi (EDSA), Debating Community UAD (DeCo UAD), dan Peer Assisted Learning Program (PALP). Prestasinya juga gemilang. Ia kerap mewakili UAD di ajang debat nasional seperti National University Debating Championship (NUDC) dan ajang internasional seperti Asian English Olympics (AEO) yang diselenggarakan BINUS University, di mana ia meraih Runner-Up Novice.

Mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Australia, ia menekankan bahwa ada tiga hal penting yang harus dipersiapkan sebelumnya:

  • Motivasi yang kuat — Memiliki alasan yang jelas mengapa ingin melanjutkan studi dan bagaimana studi tersebut akan berdampak pada masa depan.
  • Riset mendalam — Mencari tahu seluruh persyaratan, proses seleksi, serta tips dari alumni penerima beasiswa.
  • Persiapan matang — Mengasah kemampuan bahasa Inggris dan menyiapkan dokumen dengan baik.

Memilih UNSW bukanlah keputusan spontan. Hanum mengaku ingin mengembangkan diri secara akademik dan profesional, serta merasakan langsung atmosfer belajar di lingkungan internasional.

 “Motivasi utama saya adalah meng-upgrade diri dan membangun jaringan yang lebih luas,” ujarnya. 

Selama menempuh S2, Hanum mempelajari teori dan praktik penerjemahan lisan maupun tulisan, termasuk pemahaman lintas budaya dan etika profesi.

Siti Hanum Afuwani resmi raih gelar Master of Translation and Interpreting dari UNSW pada 2025

Rintangan yang Membentuk Kekuatan

Studi di Australia tentu tidak lepas dari tantangan. Hanum mengungkapkan, manajemen waktu menjadi kunci, apalagi ia harus menyeimbangkan studi dengan peran sebagai ibu dari dua anak kecil. 

“Menyesuaikan diri dengan gaya belajar yang mandiri dan kritis juga tantangan tersendiri. Tapi lingkungan akademik di Australia sangat mendukung diskusi terbuka, kreatif, dan saling menghargai perbedaan,” tuturnya

Salah satu momen paling berkesan baginya adalah kesempatan membangun relasi profesional dengan mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Meski tidak mengikuti lomba selama S2, Hanum mendapat kesempatan istimewa mengerjakan proyek penerjemahan bersama Birdlife International, organisasi internasional yang bergerak di bidang pelestarian burung dan habitatnya. Dimana hal itu menjadi pengalaman kerja yang sangat memperkaya keterampilan nya. 

Ke depan, Hanum berencana meniti karier di bidang penerjemahan serta terus mengasah kemampuannya agar dapat memberi kontribusi lebih besar bagi dunia penerjemahan di Indonesia. Kepada mahasiswa PBI UAD, ia berpesan, 

“Maksimalkan waktu kuliah untuk belajar dan mengembangkan diri. Jangan takut mencoba hal baru, karena tantangan adalah pintu menuju peluang.

Mengenang masa kuliahnya di UAD, Hanum mengaku salah satu kenangan terindah adalah bertemu teman-teman dari berbagai daerah. Ia menyampaikan bahwa persahabatan tersebut telah memperkaya perspektifnya dan membentuk jejaring yang masih bermanfaat hingga sekarang.

Bali — Dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2023, yaitu Chantika Nurul Af’idah dan Ika Juni Astiti, turut mengharumkan nama Universitas Ahmad Dahlan di kancah internasional. Mereka menjadi bagian dari tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Ahda Gitana UAD yang meraih medali emas dan posisi 2nd Winner dalam kategori Choir Championship Folksong pada ajang 14th Bali International Choir Festival (BICF) 2025.

Festival ini diselenggarakan oleh Bandung Choral Society dan berlangsung pada 29 Juli–2 Agustus 2025 di Balai Giri Nata Mandala, Badung, Bali. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara, dengan dua cabang utama: solo singing competition dan choir competition yang terbagi ke dalam berbagai kategori seperti Mixed Choir, Teenager’s Choir, Pop & Jazz, hingga Folksong.

Ahda Gitana membawakan dua lagu dalam babak championship kategori folksong, yaitu “Malam Bainai” (aransemen Athitya Monica) dan “Jaranan” (aransemen Arga Rakasiwi), dan berhasil meraih skor 83,68 poin.

Menurut Ika ini menjadi momentum yang membanggakan dan membuka kesempatan baru baginya.

Ika Juni Astiti Mahasiswi PBI UAD, Anggota PSM Ahda Gitana UAD

“Saya merasa senang sekali bisa mengikuti 14th BICF dan bersyukur bisa menjadi bagian dari tim yang membawa nama UAD di kancah internasional. Kami tidak hanya belajar meningkatkan kemampuan vokal dan kekompakan, tapi juga mendapat kesempatan bertemu dengan penyanyi dari berbagai negara dan bertukar budaya,” ujar Ika Juni Astiti.

Chantika Nurul Af’idah Mahasiswi PBI UAD, Anggota PSM Ahda Gitana UAD

Chantika menyebutkan tantangan utama berupa standar kompetisi yang tinggi dan waktu persiapan yang terbatas hanya tiga bulan.

“Persiapan yang matang, kerja keras, dan semangat kebersamaan adalah kunci keberhasilan kami. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim selama proses ini. Love you all!”, tambah Chantika.

Lihat juga aktivitas mahasiswa PBI UAD lainnya : Mahasiswa PBI Magang di PWM DIY

Pelatih sekaligus pengaba, Tri Setyo Mutiara, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut.

“Rasanya bangga dengan perjuangan tim hingga mendapatkan juara kedua. Semoga Ahda Gitana terus tumbuh menjadi UKM yang sehat dan berprestasi. Semua ini tentu berkat kerja keras tim, dukungan kampus, serta pendampingan yang optimal” tuturnya.

Ketua PSM Ahda Gitana, Tabina Lintang Madayokka, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam melestarikan budaya Indonesia di panggung dunia.