Yogyakarta – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengundang dosen internasional dari Adamson University, Filipina, dalam acara International Guest Lecture yang digelar pada Senin, 21 April 2024. Kegiatan ini mengangkat tema “The Next Educators: English & Global Competence” dan berlangsung di Lab Conference, lantai 2, Gedung Lab Kampus 4 UAD. Lorralie F. Canape, LPT, MAEd menjadi pembicara utama dalam kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa PBI UAD semester dua angkatan 2024. Acara dimulai pukul 10.30 WIB dan berakhir pukul 12.10 WIB.

Sambutan Kaprodi S1 PBI UAD, Sucipto, Ph.D.

Kepala Program Studi PBI UAD, Sucipto, Ph.D., menyampaikan sambutan pembuka. “Merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat mengundang Miss Lora dari Adamson University sebagai pembicara. Terima kasih atas kesediaannya berbagi ilmu dan pengalaman. Semoga kegiatan ini mendorong mahasiswa untuk memperluas wawasan dan mengembangkan kompetensi global,” ungkapnya.

Dalam sesi inti, Lorralie  menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai keterampilan utama bagi calon pendidik abad ke-21.

“Bahasa Inggris bukan hanya mata pelajaran, tetapi jembatan global yang menghubungkan budaya, ide, dan komunitas lintas negara,” tuturnya.

Pembicara, Lorralie F. Canape, LPT, MAEd., dari Adamson University, Filipina.

Ia mendorong mahasiswa untuk menjadi guru yang tidak hanya menguasai tata bahasa, tetapi juga mampu menginspirasi, membangun komunikasi lintas budaya, dan membuka peluang global bagi siswa.

“You’re not just teaching vocabulary — you’re shaping global citizens,” tegasnya.

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi games interaktif yang disambut antusias oleh para peserta. Suasana menjadi semakin meriah ketika mahasiswa aktif berpartisipasi dan menunjukkan semangat kolaboratif dalam permainan yang dirancang untuk memperkuat keterampilan berbahasa Inggris.

Penyerahan Sertifikat dan IA (Implemention Agreement)

Acara ini dimoderatori oleh dua mahasiswa PBI UAD 2024, Isna Rodiana Binti Munawaroh dan Alam Aziz Abian. Kegiatan ditutup dengan penandatanganan IA atau Implemention Agreement antara PBI FKIP UAD dan BSEd Major in English Adamson University. Dari kerja sama ini, diharapkan akan memperkuat pemahaman lintas budaya dan meningkatkan daya saing dalam dunia pendidikan internasional.

Yogyakarta — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HMPS PBI EDSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar rangkaian acara Syawalan dan English Camp Batch 2024 bertajuk SYMPHONIA pada Jumat–Sabtu, 18–19 April 2025. Nama SYMPHONIA merupakan singkatan dari Syawal Moment with Phaedria and Niafora, di mana Phaedria melambangkan ikatan persahabatan yang mendalam, dan Niafora menyimbolkan rasa kesatuan dan kebersamaan. Kedua simbol ini menjadi landasan nilai dalam kegiatan yang sarat nuansa kekeluargaan dan semangat belajar tersebut. Kegiatan dibuka dengan agenda Syawalan di Laboratorium Bahasa A, Kampus 4 UAD, yang menghadirkan Ustadz Muhammad Ziya Ul Albab sebagai pemateri. Ketua HMPS PBI EDSA 2024/2025, Derly Syahputra, menyampaikan sambutan pembuka sekaligus apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan acara.

Ketua HMPS PBI EDSA 2024/2025

“Syawalan ini bukan hanya menjadi momen untuk saling memaafkan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan setelah bulan Ramadhan. Semoga English Camp ini menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan memperluas wawasan kita semua,” ujarnya.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Program Studi PBI UAD, Sucipto, Ph.D. Ia mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan berbasis keislaman dan edukatif.

“Agenda seperti ini perlu terus dilanjutkan karena mampu memperkuat karakter dan spiritualitas mahasiswa. Saya juga berharap kegiatan berbahasa bisa dikemas dalam bentuk games atau aktivitas menyenangkan lainnya,” tuturnya.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Muhammad Ziya Ul Albab menyampaikan pesan reflektif mengenai pentingnya tetap berbuat baik dan tetap mengejar ilmu. Beliau mengingatkan bahwa kesulitan hidup tidak seharusnya menjadi hambatan, melainkan motivasi untuk terus berkembang dan berkontribusi positif kepada sesama.

“Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti. Kejar impianmu, tapi jangan lalaikan Allah, Rasulullah, dan kematian,” ujarnya, mengajak peserta untuk tetap berpegang pada nilai-nilai spiritual di tengah dinamika kehidupan.

Syawalan dan Makrab PBI UAD Angkatan 2024

Setelah agenda Syawalan, peserta menuju Desa Wisata Plosokuning, Turi, Sleman, untuk mengikuti kegiatan inti English Camp dan malam keakraban (Makrab) hingga Sabtu, 19 April 2025. Di lokasi tersebut, peserta mengikuti berbagai aktivitas untuk memperkuat kebersamaan sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui pendekatan interaktif dan rekreatif.

Songkhla, Thailand — Riesta Chania Sandy, alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2014, baru saja mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia dinobatkan sebagai Outstanding Teacher oleh Private Islamic Schools Association of Songkhla Province, Thailand, pada peringatan Hari Guru Nasional Thailand yang jatuh pada 16 Januari 2025 lalu. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa dalam dunia pendidikan, khususnya di Sangkhom Islam Wittaya School, tempat Riesta mengajar selama empat tahun terakhir. Sebelum mengajar di Sangkhom Islam Wittaya School, Riesta sempat mengajar di Uttayan Suksa Krabi School, Thailand. Pengalaman tersebut turut membentuk kompetensinya sebagai pendidik yang adaptif dan berdedikasi tinggi dalam lingkungan multikultural. Secara keseluruhan, ia telah menetap dan mengabdikan diri sebagai pendidik di Thailand selama hampir enam tahun.

“Saya tidak tahu pasti apakah ada syarat tertentu untuk menerima penghargaan ini, tapi saya tahu bahwa saya dipilih oleh sekolah, mungkin karena pengabdian yang konsisten dan kehadiran saya selama bertahun-tahun di sekolah ini,” ujar Riesta dengan rendah hati.

Mengajar dengan Hati: Kunci Dedikasi dan Pengaruh

Riesta percaya bahwa keberhasilannya sebagai pendidik tidak lepas dari satu prinsip utama: mengajar dengan hati.

Riesta Chania Sandy Raih Penghargaan Outstanding Teacher di Thailand

“Ilmu bisa disampaikan siapa saja, tapi yang sampai ke hati siswa itu adalah ketulusan,” ujarnya. Bagi Riesta, seorang guru bukan hanya pengajar materi, tapi juga sahabat perjalanan bagi murid-muridnya. “Dunia pendidikan terus berubah, murid juga berkembang. Kita sebagai guru harus terus belajar dan terbuka dengan hal baru,” tambahnya.


Tantangan di Negeri Orang

Tinggal dan mengajar di luar negeri tentu bukan perkara mudah. Riesta menghadapi tantangan berupa perbedaan sistem pendidikan, budaya kerja, hingga hambatan bahasa. Namun, ia berhasil melewatinya dengan mengandalkan kemampuan interpersonal, belajar dari lingkungan, dan membangun relasi dengan guru lokal maupun guru Indonesia di Thailand. Tak lupa, ia juga mulai mempelajari bahasa Thailand untuk mempermudah komunikasi sehari-hari.

Bekal dari PBI UAD

Pengalaman akademiknya di PBI UAD turut membentuk karakter dan kompetensinya sebagai seorang guru profesional. Ia mengapresiasi pendekatan seimbang antara teori dan praktik yang diterapkan kampusnya. Program magang, mata kuliah strategi pengajaran, serta manajemen kelas menjadi bekal yang sangat berguna dalam kariernya di luar negeri. Dalam proses mengajarnya, Riesta memanfaatkan berbagai media visual dan digital seperti video, game interaktif, serta media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah, seperti flashcards dan storybooks. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa di kelas.

Pesan untuk Calon Guru

Bagi para mahasiswa PBI UAD yang sedang meniti jalan menjadi guru, Riesta berpesan untuk menikmati prosesnya. Ia mengingatkan bahwa menjadi guru bukan soal tahu segalanya, tapi soal kemauan untuk terus belajar dan peduli.

“Ilmu yang kalian bagikan bakal jadi amal jariyah. Jadi, tetap semangat, tetap rendah hati, dan jangan lupa: jadi guru itu keren!” imbuhnya dengan semangat.

Langkah Selanjutnya

Tak berhenti sampai di sini, penghargaan ini justru menjadi pemantik semangat bagi Riesta untuk terus berkembang. Ia bercita-cita melanjutkan studi ke jenjang S2, khususnya di bidang pendidikan bahasa atau pengembangan kurikulum, demi memperluas wawasan dan memperdalam pengaruhnya sebagai pendidik.

Riesta Chania Sandy adalah bukti nyata bahwa ketulusan, semangat belajar, dan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Hal ini dapat membawa seorang guru menuju pengaruh yang lebih luas — hingga lintas negara.

Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berpartisipasi dalam webinar internasional bertajuk “INDO-PHIL Cross Cultural Synergy: Strengthening Practice Teaching through ASEAN Collaboration.” Kegiatan ini melibatkan mereka sebagai pembicara, termasuk Nur Rifai Ahsan, M.Ed. dan Rifky Dora Wijayati, M.Hum., Ph.D. Wijayati dari PBI UAD. Selain itu, Nadia Raodatul Jannah dan Qurrota A’yun, yang merupakan mahasiswa PBI UAD, juga berpartisipasi. Kegiatan ini telah berlangsung secara virtual pada 12 April 2025 yang melibatkan Universitas Ahmad Dahlan dan West Visayas State University. 

Webinar ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengajaran praktik melalui pertukaran budaya antara Indonesia dan Filipina. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah ASEAN dengan memanfaatkan keanekaragaman budaya yang ada.

Dalam acara ini, Rifky Dora menyampaikan bahwa acara ini  menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antarlembaga dan antarbangsa. “Kami menyambut dengan hangat terselenggaranya acara Indo-Phil sebagai wujud nyata dari kolaborasi pendidikan antara Indonesia dan Filipina. Semoga kegiatan ini menginspirasi lahirnya inisiatif-inisiatif kolaboratif lainnya yang bermanfaat bagi dunia pendidikan di kedua negara”,  ungkapnya. 

 

Webinar ini juga akan menjadi platform bagi peserta untuk bertukar ide dan pengalaman dalam pengajaran praktik.Harapan kami, kerja sama ini akan terus berkembang melalui program-program konkret seperti pertukaran pelajar dan dosen, penelitian bersama, serta pengabdian masyarakat lintas negara”, tambah Dr. Rifky Dora Wijayati.

 

Selama acara, peserta akan memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pembicara dan mengajukan pertanyaan.

“Kesan saya luar biasa banget bisa dapat kesempatan menjadi salah satu pembicara dengan teman teman Filipina yakni west bisaya state university dan bercerita sedikit mengenai pengalaman saya tentang kegiatan PKM bersama PT UMIRA SINERGI GLOBAL di Bali yang mendapat antusias yang baik sekaligus belajar sedikit bahasa Tagalog dari teman teman Filipina”, jelas Nadia dengan antusias. 

Dosen dan Mahasiswa PBI UAD di Webinar Internasional

Dengan adanya webinar ini dapat terus memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pertukaran budaya. Diharapkan, acara ini dapat memperkuat ikatan antara Indonesia dan Filipina dalam ranah pendidikan.

Yogyakarta, 12 April 2025 Keluarga besar Program Studi S1 dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menggelar acara Syawalan di Sekar Mataram, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta keluarga besar dari kedua jenjang program studi tersebut.

Acara dimulai dengan kuis ringan yang ditujukan untuk anak-anak para dosen, yang menambah suasana keakraban di antara peserta. Setelah itu, sambutan disampaikan oleh Kaprodi S2 PBI UAD, Dr. Ikmi Nur Oktavianti. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin tahunan setelah Idulfitri.

Sambutan Kaprodi S2 PBI UAD

“Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memperkuat kolaborasi, kekeluargaan, dan semangat kebersamaan di lingkungan akademik PBI UAD,” ujar Ikmi.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kaprodi S1 PBI UAD, Sucipto, Ph.D. Ia menyampaikan pentingnya momen Syawalan untuk memperbaharui semangat dalam berkarya di dunia pendidikan.

Sambutan Kaprodi S1 PBI UAD

“Semoga kita semua saling memaafkan dengan tulus. Syawalan memiliki makna peningkatan, oleh karena itu mari kita kembali dengan semangat baru. Semoga semangat dan kinerja kita juga semakin meningkat. Semoga apa yang kita lakukan mendapat keberkahan dari Allah, dan segala upaya kita selama ini dibalas dengan kebaikan oleh-Nya,” ungkap Sucipto.

Memasuki sesi utama, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ust. Benny Hartanto, S.T., M.M., M.Sc. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga hubungan kekeluargaan dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Menurutnya, nilai-nilai inti Islam yang tertanam dalam budaya Indonesia sangat selaras dengan semangat Syawalan.

Tausiyah Ust. Benny Hartanto, S.T., M.M., M.Sc.

“Menjaga hubungan dengan keluarga dan rutin membaca Al-Qur’an adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim, karena hal itu akan memperkuat ikatan kasih sayang dan memberikan keberkahan dalam hidup,” jelas Ust. Benny.

Tausiyah tersebut mengajak keluarga besar PBI UAD untuk memaknai Syawalan sebagai titik tolak semangat baru dalam mencari keberkahan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun dalam menjalankan peran sebagai pendidik dan pelajar. Momentum ini menjadi pengingat bahwa peningkatan spiritual harus sejalan dengan semangat memperbaiki diri dan mempererat hubungan sosial. Melalui kegiatan ini, keluarga besar PBI UAD berharap dapat terus menjalin ukhuwah, memperkuat silaturahmi, serta memperbarui komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam dunia pendidikan.