Yogyakarta, 28 Juni 2025 — Keterlibatan akademisi dalam ruang-ruang pengaderan mahasiswa kembali terlihat. Salah satunya hadir dalam kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bulaksumur-Karangmalang. Sucipto, Ph.D., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan menjadi pembicara dalam acara ini.
Kegiatan DAM berlangsung pada 25–29 Juni 2025 di Youth Centre Yogyakarta, Sleman, DIY. Tema yang diangkat adalah “Pendidikan untuk Semua: Peran IMM dalam Kebijakan dan Akses Pendidikan.”
Dalam sesi yang dilaksanakan Sabtu, 28 Juni 2025, Dr. Sucipto menyampaikan materi berjudul “Riset Kebijakan Pendidikan dan Produksi Gagasan.” Ia mengajak peserta memahami pentingnya riset kebijakan sebagai dasar dalam menyusun wacana yang kritis dan berpihak pada keadilan pendidikan.
Menurutnya, IMM perlu hadir sebagai kekuatan tanding terhadap arus kebijakan pendidikan yang elitis. Ia menegaskan bahwa riset bukan hanya milik akademisi, tetapi juga bagian dari perjuangan gerakan mahasiswa.

Sucipto, Ph.D., menjadi pembicara kegiatan Darul Arqam Madya (DAM)
“IMM tidak hanya harus kritis, tetapi juga taktis dalam menyampaikan gagasan. Riset dan policy brief adalah dua senjata utama untuk itu,” ujarnya.
Ia juga mendorong kader IMM agar menguasai penulisan policy brief. Menurutnya, policy brief adalah media strategis untuk menyampaikan gagasan yang dapat dijangkau dan direspons oleh pengambil kebijakan.
Kehadiran Kaprodi PBI UAD dalam kegiatan ini menegaskan komitmen akademisi UAD dalam mendukung gerakan intelektual mahasiswa. Hal ini sekaligus menunjukkan peran aktif Prodi PBI UAD dalam isu-isu kebijakan pendidikan.