Posts

Songkhla, Thailand — Riesta Chania Sandy, alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2014, baru saja mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia dinobatkan sebagai Outstanding Teacher oleh Private Islamic Schools Association of Songkhla Province, Thailand, pada peringatan Hari Guru Nasional Thailand yang jatuh pada 16 Januari 2025 lalu. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa dalam dunia pendidikan, khususnya di Sangkhom Islam Wittaya School, tempat Riesta mengajar selama empat tahun terakhir. Sebelum mengajar di Sangkhom Islam Wittaya School, Riesta sempat mengajar di Uttayan Suksa Krabi School, Thailand. Pengalaman tersebut turut membentuk kompetensinya sebagai pendidik yang adaptif dan berdedikasi tinggi dalam lingkungan multikultural. Secara keseluruhan, ia telah menetap dan mengabdikan diri sebagai pendidik di Thailand selama hampir enam tahun.

“Saya tidak tahu pasti apakah ada syarat tertentu untuk menerima penghargaan ini, tapi saya tahu bahwa saya dipilih oleh sekolah, mungkin karena pengabdian yang konsisten dan kehadiran saya selama bertahun-tahun di sekolah ini,” ujar Riesta dengan rendah hati.

Mengajar dengan Hati: Kunci Dedikasi dan Pengaruh

Riesta percaya bahwa keberhasilannya sebagai pendidik tidak lepas dari satu prinsip utama: mengajar dengan hati.

Riesta Chania Sandy Raih Penghargaan Outstanding Teacher di Thailand

“Ilmu bisa disampaikan siapa saja, tapi yang sampai ke hati siswa itu adalah ketulusan,” ujarnya. Bagi Riesta, seorang guru bukan hanya pengajar materi, tapi juga sahabat perjalanan bagi murid-muridnya. “Dunia pendidikan terus berubah, murid juga berkembang. Kita sebagai guru harus terus belajar dan terbuka dengan hal baru,” tambahnya.


Tantangan di Negeri Orang

Tinggal dan mengajar di luar negeri tentu bukan perkara mudah. Riesta menghadapi tantangan berupa perbedaan sistem pendidikan, budaya kerja, hingga hambatan bahasa. Namun, ia berhasil melewatinya dengan mengandalkan kemampuan interpersonal, belajar dari lingkungan, dan membangun relasi dengan guru lokal maupun guru Indonesia di Thailand. Tak lupa, ia juga mulai mempelajari bahasa Thailand untuk mempermudah komunikasi sehari-hari.

Bekal dari PBI UAD

Pengalaman akademiknya di PBI UAD turut membentuk karakter dan kompetensinya sebagai seorang guru profesional. Ia mengapresiasi pendekatan seimbang antara teori dan praktik yang diterapkan kampusnya. Program magang, mata kuliah strategi pengajaran, serta manajemen kelas menjadi bekal yang sangat berguna dalam kariernya di luar negeri. Dalam proses mengajarnya, Riesta memanfaatkan berbagai media visual dan digital seperti video, game interaktif, serta media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah, seperti flashcards dan storybooks. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa di kelas.

Pesan untuk Calon Guru

Bagi para mahasiswa PBI UAD yang sedang meniti jalan menjadi guru, Riesta berpesan untuk menikmati prosesnya. Ia mengingatkan bahwa menjadi guru bukan soal tahu segalanya, tapi soal kemauan untuk terus belajar dan peduli.

“Ilmu yang kalian bagikan bakal jadi amal jariyah. Jadi, tetap semangat, tetap rendah hati, dan jangan lupa: jadi guru itu keren!” imbuhnya dengan semangat.

Langkah Selanjutnya

Tak berhenti sampai di sini, penghargaan ini justru menjadi pemantik semangat bagi Riesta untuk terus berkembang. Ia bercita-cita melanjutkan studi ke jenjang S2, khususnya di bidang pendidikan bahasa atau pengembangan kurikulum, demi memperluas wawasan dan memperdalam pengaruhnya sebagai pendidik.

Riesta Chania Sandy adalah bukti nyata bahwa ketulusan, semangat belajar, dan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Hal ini dapat membawa seorang guru menuju pengaruh yang lebih luas — hingga lintas negara.

Yogyakarta, 12 April 2025 Keluarga besar Program Studi S1 dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menggelar acara Syawalan di Sekar Mataram, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta keluarga besar dari kedua jenjang program studi tersebut.

Acara dimulai dengan kuis ringan yang ditujukan untuk anak-anak para dosen, yang menambah suasana keakraban di antara peserta. Setelah itu, sambutan disampaikan oleh Kaprodi S2 PBI UAD, Dr. Ikmi Nur Oktavianti. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin tahunan setelah Idulfitri.

Sambutan Kaprodi S2 PBI UAD

“Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memperkuat kolaborasi, kekeluargaan, dan semangat kebersamaan di lingkungan akademik PBI UAD,” ujar Ikmi.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kaprodi S1 PBI UAD, Sucipto, Ph.D. Ia menyampaikan pentingnya momen Syawalan untuk memperbaharui semangat dalam berkarya di dunia pendidikan.

Sambutan Kaprodi S1 PBI UAD

“Semoga kita semua saling memaafkan dengan tulus. Syawalan memiliki makna peningkatan, oleh karena itu mari kita kembali dengan semangat baru. Semoga semangat dan kinerja kita juga semakin meningkat. Semoga apa yang kita lakukan mendapat keberkahan dari Allah, dan segala upaya kita selama ini dibalas dengan kebaikan oleh-Nya,” ungkap Sucipto.

Memasuki sesi utama, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ust. Benny Hartanto, S.T., M.M., M.Sc. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga hubungan kekeluargaan dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Menurutnya, nilai-nilai inti Islam yang tertanam dalam budaya Indonesia sangat selaras dengan semangat Syawalan.

Tausiyah Ust. Benny Hartanto, S.T., M.M., M.Sc.

“Menjaga hubungan dengan keluarga dan rutin membaca Al-Qur’an adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim, karena hal itu akan memperkuat ikatan kasih sayang dan memberikan keberkahan dalam hidup,” jelas Ust. Benny.

Tausiyah tersebut mengajak keluarga besar PBI UAD untuk memaknai Syawalan sebagai titik tolak semangat baru dalam mencari keberkahan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun dalam menjalankan peran sebagai pendidik dan pelajar. Momentum ini menjadi pengingat bahwa peningkatan spiritual harus sejalan dengan semangat memperbaiki diri dan mempererat hubungan sosial. Melalui kegiatan ini, keluarga besar PBI UAD berharap dapat terus menjalin ukhuwah, memperkuat silaturahmi, serta memperbarui komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam dunia pendidikan.

Yogyakarta, 15 Februari 2025 – Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih prestasi membanggakan di ajang Internasional Intercultural Insights On Screen: International Film Review Competition. Dalam kompetisi ini, mereka meraih beberapa kategori Best Film Reviewer mengungguli peserta dari berbagai universitas dunia. Acara ini telah digelar pada 15 Februari 2025, dengan peserta berupa mahasiswa Sea Teacher dari Filipina. Acara berlangsung di Lab Bahasa B PBI, Lantai 7, Gedung Lab, Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan.

  1. Azzam Firdausi Irawan 1st winner sebagai Best Film Reviewer in Culture
  2. Qurrota A’yun 1st winner sebagai Best Film Reviewer in Linguistics
  3. Fitri Heyza Galuh Kirana 3rd winner sebagai Best Film Reviewer in Lingustics
  4. Fajrul Falah 3rd winner sebagai Best Film Reviewer in Lingustics

Kompetisi ini menantang peserta untuk menganalisis film dari perspektif budaya dan linguistik, serta menggali bagaimana cara merefleksikan bahasa dan interaksi antarbudaya. Keberhasilan tim mahasiswa PBI UAD menunjukkan kemampuan mereka dalam mengkritisi serta menginterpretasikan film dengan pendekatan akademik yang tajam.

Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UAD, Sucipto, mengapresiasi capaian ini. “Prestasi mahasiswa PBI UAD membuktikan bahwa mereka mampu bersaing secara global, khususnya dalam kajian linguistik dan budaya dalam film. Semoga kemenangan ini memotivasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berprestasi di tingkat internasional,” imbuhnya.

Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi bagi para akademisi muda yang memiliki minat di bidang film dan linguistik. Dengan prestasi ini, mahasiswa PBI UAD tak hanya mengharumkan nama Universitas Ahmad Dahlan, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di kancah global.

Menurut Azzam, ini menjadi kesempatannya untuk mengangkat Budaya Indonesia. 

Saya turut berbahagia diberi kesempatan untuk memperkenalkan Budaya Jawa ke mahasiswa Internasional. Ini juga menjadi kesempatan saya untuk melatih dan memperkuat Public Speaking Skill saya,” jelas Azzam.

Dengan pencapaian ini, mahasiswa PBI UAD tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga berhasil memperkenalkan budaya Indonesia di tingkat internasional. Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk berpartisipasi dalam kompetisi global. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi dalam dunia akademis internasional.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) menjadi pembicara di International Review Film bersama mahasiswa Sea Teacher dari Filipina. Acara berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025 yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bertempat di Lab Bahasa B, lantai 7, Gedung Lab, dari pukul 12.30 hingga 14.00. 

Acara ini mengusung tema Intercultural Insights on Screen: International Review Film Competition  yang diharapkan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru oleh para peserta. Film yang diriview adalah film Tilik yang dirilis pada pertengahan tahun 2020.

Acara dibuka dengan sambutan dari Irfan Yunianto, Ph.D, perwakilan dari Global Cooperation Team. Dalam sambutannya, Irfan berharap acara ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa luar tentang Indonesia melalui film yang ditayangkan.

Sambutan oleh Irfan Yunianto, Ph.D, perwakilan dari Global Cooperation Team.

“Semoga dari sini bisa menambah pengetahuan tentang budaya, bahasa, dan pendidikan Indonesia dari film ini,” jelas Irfan.

Setelah sambutan, peserta diajak untuk nobar (nonton bareng) film Tilik. Acara dilanjutkan dengan diskusi khusus bersama para narasumber, yaitu Azzam Firdausi Irawan (Mahasiswa Magister PBI UAD), Qurrota A’yun (Mahasiswa PBI UAD), dan Putri Sabrina Uswatun Hasanah (Mahasiswa PG PAUD UAD). 

Qurrota A’yun (Mahasiswa PBI UAD), Azzam Firdausi Irawan (Mahasiswa Magister PBI UAD) Narasumber Bedah Film Internasional

Dalam diskusi ini, Azzam membahas aspek budaya yang terkandung dalam film. Sementara itu, Qurrota dan Putri lebih menekankan pada kosakata dan bahasa Jawa yang digunakan. Putri juga membahas aspek akademik dan keluarga yang terdapat dalam film.

Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi kuis dan foto bersama seluruh peserta dan narasumber. Acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar mahasiswa, serta memberikan wawasan baru tentang budaya dan bahasa melalui medium film.

Visitasi Akreditasi PBI

 

Pendidikan Bahasa Inggris S1 UAD melaksanakan agenda Asesmen Lapangan/ IPEPA Tahap 3 secara daring selama dua hari mulai 30-31 Januari 2023. Meskipun dilakukan secara daring namun pejabat Rektorat, Dekanat serta Tim Akreditasi PBI UAD berkumpul di Ruang Serba Guna, Lantai 10, Gedung Utama Kampus 4 UAD guna kelancaran proses visitasi.

Pada tahun 2017-2021 PBI UAD memperoleh akreditasi A. Kemudian PBI kembali mengajukan perpanjangan akreditasi di akhir tahun 2021. Hadir sebagai asesor adalah Prof. Dr. Jauharoti Alfin, M.S.i., dan Dr. Ngadiso, M.Pd. guna menilai serta mengkonfirmasi keadaan riil di lapangan secara daring.

Visitasi Akreditasi PBI

Wakil Rektor Bidang Akademik, Rusydi Umar, M.T., Ph.D., berharap PBI mendapatkan hasil yang terbaik. “Kami berharap PBI UAD mampu mempertahankan akreditasi A. Kami akan menerima segala masukan dari para asesor demi kemajuan UAD khususnya FKIP”. Ujarnya.