Posts

Dalam upaya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa, Laboratorium Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat, 17 Januari 2025, sukses menyelenggarakan workshop TOEFL (Test of English as a Foreign Language) bertajuk “Essential Tips and Techniques for Doing TOEFL Test.” Acara ini sukses menggaet minat para peserta, yang dibuktikan dengan kuota penuh yaitu total 40 mahasiswa. Kegiatan berlangsung di Lab Bahasa A, Lantai 7, Gedung Laboratorium Terpadu, Kampus 4, Universitas Ahmad Dahlan, dimulai pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. 

Acara dibuka oleh Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I., yang menyambut para peserta dan memberikan pengantar mengenai tujuan serta gambaran umum workshop. Beliau juga memperkenalkan pemateri, Bu Andi Idayani, M.Pd., dosen dari Universitas Islam Riau. Sebelum memasuki inti materi, seluruh peserta diminta untuk mengerjakan pre-test guna mengukur kemampuan awal mereka dalam menghadapi tes TOEFL.

Dalam sesi inti, Bu Andi Idayani menyampaikan materi yang mencakup pengertian TOEFL, tujuan dari tes tersebut, serta penjelasan mendalam mengenai bagian-bagian dalam TOEFL, termasuk structure, reading, dan listening

Pemaparan Materi oleh Andi Idayani, M.Pd., Dosen Universitas Islam Riau

“Saya tahu kalian sudah pandai, apalagi dengan latar belakang kalian di bahasa Inggris. Saya yakin kalian merasa mampu mengerjakannya. Namun, perlu saya ingatkan bahwa mengerjakan soal TOEFL itu membutuhkan persiapan. Setelah saya menyampaikan materi serta tips and trik dari mengerjakan soal TOEFL ini, kalian tetap  perlu belajar. Belajarlah dari jauh-jauh hari, biasakan diri kalian dengan soal-soalnya dan motif-motifnya. Insya Allah, itu akan memudahkan,”ujar Andi.

Salah satu peserta, Rara Raudhah Sakha mahasiswa PBI 2021 menyampaikan.

“Benefitnya yang aku dapet, jadi tau tips ngerjain soal TOEFL yang belum aku pahamin, terutama di part structure sama written expression. Terus dapet sertif juga. Kalo beruntung bakal dapet voucher tes TOEFL,” ungkap Rara. 

Di akhir acara, peserta mengikuti pos-test untuk mengevaluasi peningkatan kemampuan mereka setelah mengikuti workshop. Tiga mahasiswa yang beruntung juga mendapatkan voucher diskon untuk tes TOEFL dari Lab PBI UAD. Sebelum penutupan, panitia memberikan kenang-kenangan kepada Bu Andi dan mengadakan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen berharga ini.

Mahasiswa Mengerjakan Post-Test TOEFL

Melalui workshop ini, diharapkan mahasiswa PBI UAD lebih siap dalam menghadapi tes TOEFL dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat berlanjut untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa di masa depan.

In a groundbreaking event that marks a significant milestone in the realm of English Language Education Study Program, Ahmad Dahlan University (UAD) proudly hosted a Public Lecture that has set the academic community abuzz. Held on a crisp Tuesday, September 24, 2024, at the prestigious Educators Hall within Campus 4, this event was not just a routine academic gathering but a beacon of innovation and transformation in English education.

Titled “The Next English Educators: Innovation and Transformation,” the lecture saw the convergence of minds eager to redefine the contours of English teaching. The highlight was the presence of the illustrious Dr. Itje Chodijah, M.A., who graced the event as the keynote speaker. As the Chair of the Indonesian National Commission for UNESCO, Dr. Itje brought to the table a wealth of knowledge and an unrivaled passion for revolutionizing education.

Sucipto, Ph.D.

In a speech delivered by the Head of English Language Education Study Program, Sucipto, M.Pd.BI., Ph.D., he stated the importance of the role of an educator who can inspire his students.

“Mrs. Itje Chodidjah is an expert in teaching English for young learners. She was very inspiring not only in teaching English, but also for better education for this nation and the world,” he said. 

Mrs. Itje explained that the most important thing after graduating is self-competence.

“When looking for a job later, those grades are not as important anymore. People see us from the competence we have, the skills we have. So we need to prepare more than just knowledge. Prepare yourself from today, be someone who is good at using your time. In essence, everyone has 24 hours, but some of them have many achievements, some are mediocre, that’s because they use their time.” she said.

Dr. Itje Chodijah, M.A.

The Public Lecture with Dr. Itje Chodijah was more than just an academic event; it was a movement towards a brighter future in English education. As the participants left the hall, they carried with them not just knowledge, but a renewed sense of purpose and a commitment to making a difference in the world of education. Ahmad Dahlan University’s English Language Education program has indeed set the stage for a new era of educational excellence.

Belum lama ini, Astry Fajria, salah satu Dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Ahmad Dahlan, diundang sebagai tamu dalam podcast Akademi Translexi. Podcast tersebut diselenggarakan pada tanggal 23 Februari 2024 dan ditayangkan secara live di akun YouTube Akademi Translexi. Podcast yang bertajuk Penerjemah Berkisah Kelindan Profesi Pengajar dan Penerjemah di eps 007 itu mengulik cerita tentang Astry yang memiliki dua profesi sekaligus, yaitu sebagai pengajar dan penerjemah.

Dengan dua profesi yang dijalaninya, Astry menjelaskan bahwa tidak ada yang ia kurangi atau tinggalakan diantara keduanya.

“ Keduanya berjalan beriringan, dan juga karena saya suka belajar. Saya menganggap bahwa menjadi pengajar maupun penerjemah adalah tempat saya bisa belajar hal baru. Semaksimal mungkin keduanya berjalan dengan baik” tuturnya

Menggeluti bidang trasnlation sejak kuliah, Astry mendapat tawaran pertama kalinya dengan upah yang masih kecil dan belum tahu kalau penerjemah adalah sebuah profesi.

“ Karena kuliah S1 Sastra Inggris, orang menilai saya jago bahasa inggris, dari situlah tawaran pekerjaan muncul untuk menerjemahkan sebuah teks, waktu itu saya tidak tahu kalau itu bisa menjadi ladang penghasilan saya”

Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I.

Astry Fajria, S.S., M.Pd.B.I., Dosen PBI UAD

Lalu Astry juga menjelaskan bahwa dia sangat suka menerjemah. Semua tawaran menerjemah ia ambil, mulai dari draft buku hingga yang tertinggi, yaitu menerjemahkan undang-undang. Sempat gagal mendaftar di salah satu agensi penerjemah, ia kembali mencoba di agensi lain dan berhasil lulus. Dari situlah, jaringan koneksi semakin luas dan  ia mendapatkan banyak tawaran dari teman kuliah, kerja dan bahkan tawaran dengan level yang  semakin tinggi. Dari penerjemah yang awalnya di bayar 700 rupiah sampai dibayar perkata. Dan saat ini ia berhasil memborong 4 sertifikasi penerjemah oleh HPI dalam kurun waktu 2 tahun saja dan menjadi penerjemah bersertifikasi.

Menjalani dua profesi tersebut, tentu ada beberapa kendala dan tantangan yang ia hadapi.

“ Kalau misal lagi mendapat job dan saya sedang ada kuliah, saya biasanya meminta deadline lebih panjang atau kelasnya yang saya delay” ungkapnya.

Selanjutnya, Astry juga menjelaskan bahwa sebagai pengajar atau dosen, tantangan yang dihadapinya adalah kehadiran AI. Penggunaan AI menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, sebagai dosen, ia mencari jalan lain agar kemampuan dasar penerjemah mahasiswa tetap terjaga.

Astry berpesan kepada mahasiswa dan pemula yang ingin menjadi penerjemah.

“ Be yourself, AI itu membantu bukan mengalihkan pekerjaan kita kepadanya. Karena otak kita lebih hebat dari AI sendiri. Sebagai pemula kita harus mau belajar, manfaatin komunitas penerjemah yang ada, cari mentor dan jangan menutup atau menyempitkan lapagan pada uang” ujarnya.

Nurlaila bersama mahasiswa PBI UAD

Prodi PBI UAD kembali menggelar seminar dengan mendatangkan pembicara-pembicara dari kalangan alumni berprestasi. Seminar Series #3 mengangkat topik Public Speaking yang dilaksanakan di Auditorium Lantai 3, Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan. Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 6 Januari 2024 tersebut dihadiri oleh Kepala Program Studi PBI, Dosen PBI dan Mahasiswa PBI.

Membawakan materi storytelling Nurlaila Nikmah Afina, S.Pd. sukses membuat para peserta terhibur dengan games yang ia lakukan. Ms. Nurlaila merupakan salah satu Alumni PBI yang sukses dengan kemampuannya pada bidang storytelling. Pada pemaparan materinya Nurlaila membagikan banyak sekali manfaat yang ia dapatkan saat menjadi storyteller. Nurlaila menjelaskan bahwa menjadi storyteller berdampak positif dikehidupannya.

Nurlaila bersama mahasiswa PBI UAD

Nurlaila bersama mahasiswa PBI UAD

“Menjadi storyteller membuat saya mendapat kesempatan untuk tampil, saya juga memenangkan beberapa lomba tingkat nasioal sampai internasional. Dengan menulis kita bisa loh menjadi berprestasi, menulis juga membuka merupakan skill yang bisa kita jadikan sebagai job di masa kini ataupun mendatang” tuturnya.

Begitu pula dengan pemateri kedua, yaitu Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A.. Baliau merupakan seorang alumni PBI UAD dan saat ini mengajar di Prodi PGSD UAD. Handung aktif dalam bidang Public Speaking dan merupakan salah satu MC Professional di UAD. Selain itu, beliau sering menjadi presenter dan moderator dalam acara-acara penting. Menurut Handung ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi Public Speaking.

Patria Handung Jaya, S.P.d, M.A.

Patria Handung Jaya, S.P.d, M.A.

“Dalam Public Speaking, terdapat 3 bagian penting yaitu pre-peformance, during performance dan post performance. Pre-performance adalah menyiapkan materi dengan matang, latihan didepan cermin/camera, mencari well-outfit. Bagian during performance, kita harus bisa berkomunikasi dengan para peserta yang ada, karena kita harus menjadi hal yang menarik buat mereka untuk didengar, intinya berinteraksi dengan penonton, seperti melakukan eye contact, communication verbal and non-verbal, less-fillers, bagian terakhir ini adalah penutup dari perfomance kita, tambahan quote yang bermakna” ungkapnya.

Seminar Series berlangsung sukses. Para peserta terhibur dengan games dan mendapatkan banyak manfaat dari materi yang disampaikan. Kedua pemateri alumni PBI UAD ini memberikan inspirasi bagi para peserta untuk berkembang dalam keterampilan komunikasi mereka.

Seminar Series #2

Seminar Series #2

Seminar Series #1

Yogyakarta, 3 Januari 2024 – Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mengadakan seminar bertajuk  “Move the boundaries, enhance your creativity “ dengan fokus meningkatkan kesempatan mahasiswa PBI untuk berkreasi selama masa kuliah mereka. Ini adalah acara pertama dalam rangkaian seminar series ini, dimana Pendidikan Bahasa Inggris akan mengadakan total 3 kali seminar series dengan pemateri dan topik  yang berbeda di setiap series-nya.

Dr. Wiwiek Afifah S,Pd., M.Pd

Dr. Wiwiek Afifah S,Pd., M.Pd

Pada series #1 yang diadakan pada tanggal 3 Januari 2024, topik yang diangkat adalah creative writing yang memfokuskan pada kemampuan menulis. Pada series ini, dua pemateri dihadirkan untuk membagikan pengetahuannya kepada mahasiswa. Dr. Wiwiek Afifah S,Pd., M.Pd, Dosen Sastra Inggris di Universitas Ahmad Dahlan, menjadi pemateri pertama yang mengangkat topik tentang short story. Sementara itu, pemateri kedua adalah Astry Fajria S.S., M.Pd. B.I, yang membahas tentang poetry.

Astry Fajria, S.S, M.Pd.B.I.

Astry Fajria, S.S, M.Pd.B.I.

Astry Fajria selaku Dosen penanggung jawab acara ini mengungkapkan bahwa:

“ Ini merupakan inisiasi untuk membantu mahasiswa menyalurkan minat dan bakatnya selain dikelas, yang mungkin di hal-hal lain seperti menulis puisi, cerita pendek, essai, atau artikel ilmiah”

Melalui seminar ini, diharapkan dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang berbagai aspek yang telah di bahas selama rangkaian series ini berlangsung. Dengan adanya seminar series ini, peserta dapat memperoleh motivasi tambahan untuk terus mengembangkan kreativitas mereka dibidang yang mereka minati.