Posts

Yogyakarta, 22 Oktober 2025 — Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Rektor UAD Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, membuka Rapat Kerja Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan suasana hangat dan kontemplatif. Beliau menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), khususnya dalam mengelola amal usaha sebagai wujud semangat pengabdian profesional.

Menurut Dr. Nurkholis, karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah warga Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai keahlian dan kemampuannya. Sebagai bagian dari persyarikatan, mereka diharapkan memiliki rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara serta mengembangkan amal usaha. Hal ini juga sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan kebajikan kepada sesama. Dalam konteks ini, karyawan termasuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik) berhak atas kesejahteraan layak dengan tetap menjaga syukur dan proporsionalitas.

Dr. Nurkholis menegaskan empat hal penting dalam pengelolaan amal usaha Muhammadiyah.

  1. Pertama, adanya identitas ganda sebagai warga Muhammadiyah dan profesional kampus. Identitas ini menciptakan ciri khas yang membedakan insan amal usaha Muhammadiyah dari profesional lain. Mereka tidak hanya bekerja untuk karier pribadi, tetapi juga menjalankan misi dakwah dan tajdid melalui keahliannya.
  2. Kedua, pentingnya memaknai kerja sebagai ibadah dan pengabdian. Pekerjaan bukan sekadar pemenuhan tanggung jawab duniawi, tetapi merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan pelayanan kepada sesama manusia. Dengan niat yang lurus, setiap aktivitas profesional menjadi bagian dari ibadah yang bernilai spiritual.
  3. Ketiga, membangun rasa memiliki dan loyalitas aktif terhadap lembaga. Setiap warga amal usaha Muhammadiyah hendaknya memiliki komitmen untuk menjaga, memelihara, dan mengembangkan lembaga tempatnya bernaung. Loyalitas ini lahir dari keyakinan bahwa amal usaha tersebut adalah ladang ibadah bersama yang harus dirawat sepenuh hati.
  4. Keempat, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dengan sikap syukur. Dalam bekerja, seseorang memang berhak memperoleh kesejahteraan, tetapi harus disertai kesadaran akan pentingnya menunaikan kewajiban dengan tulus. Sikap syukur menjadi penyangga agar semangat profesionalisme tetap berada dalam koridor keikhlasan dan keberkahan.

Dari keempat prinsip tersebut, Dr. Nurkholis menggambarkan alur sinergis antara ideologi dan aksi dalam amal usaha Muhammadiyah. Identitas ganda menjadi dasar filosofis yang menumbuhkan motivasi spiritual, diikuti oleh pemaknaan kerja sebagai ibadah yang melahirkan rasa memiliki dan loyalitas aktif. Semua bermuara pada keseimbangan antara hak dan kewajiban yang disertai rasa syukur.

Siklus positif ini, menurutnya, akan terus memperkuat semangat pengabdian profesional. Identitas Muhammadiyah yang tertanam dalam setiap insan amal usaha menjadi sumber motivasi yang menumbuhkan keikhlasan, tanggung jawab, dan komitmen terhadap kemajuan program studi. Dengan demikian, sinergi antara identitas ke-Muhammadiyahan dan profesionalisme menjadi fondasi kokoh bagi keberlanjutan amal usaha serta kemajuan persyarikatan secara keseluruhan.

Sebagai penutup, Dr. Nurkholis menampilkan sebuah poster bergambar wajah Kiai Ahmad Dahlan yang memuat pesan mendalam:

“Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggal dunia, maka aku berpesan kepada anak-anakku semua. Aku tidak meninggalkan anak-anakku semua sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu. Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian. Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”

Pesan penuh ketulusan dari Kiai Ahmad Dahlan itu menjadi refleksi bagi setiap peserta Raker. Tanggung jawab memelihara, menjaga, dan mengembangkan Muhammadiyah bukanlah sekadar tugas administratif, melainkan amanah spiritual yang menuntut pengabdian profesional, keikhlasan hati, dan rasa cinta yang mendalam terhadap persyarikatan.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) Tahun 2025 pada Rabu, 22 Oktober 2025, di Ruang Meeting Perpustakaan Kampus 4 UAD. Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 ini mengusung tema Optimalisasi Catur Dharma Menuju Prodi PBI UAD Responsif Gen Z dan Kompetensi Global.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor UAD Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., yang menekankan bahwa kerja merupakan bentuk ibadah kepada Allah dan pelayanan kepada sesama.

Sambutan Wakil Rektor UAD Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag.

“Kerja adalah bentuk ibadah kepada Allah dan pelayanan kepada sesama. Karena saya seorang Muhammadiyah, maka kerja saya di kampus ini saya niatkan sebagai pengamalan ajaran Islam dan kontribusi kepada persyarikatan. Sesuatu yang kita yakini sebagai ibadah akan kita jaga dengan sepenuh hati,” ujarnya.

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Sucipto, M.Pd.B.I., Ph.D., selaku Ketua Program Studi PBI UAD. Ia menegaskan bahwa Raker ini merupakan langkah strategis dalam menyiapkan program kerja satu tahun ke depan.

Kaprodi PBI UAD, Sucipto, M.Pd.B.I., Ph.D.

“Semua dosen dilibatkan sebagai PIC dalam setiap program yang telah disetujui kampus. Harapannya, program kerja ini akan berdampak baik bagi prodi, dosen, dan juga mahasiswa,” tuturnya.

Program kerja yang disusun mencakup peningkatan mutu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta penguatan bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

Rapat Kerja (Raker) PBI UAD 2025 

Raker ini diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik) PBI UAD dengan semangat kolaboratif untuk memperkuat implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan mengoptimalkan responsivitas prodi terhadap tantangan generasi Z serta tuntutan kompetensi global.

Yogyakarta – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Internship of TEYL pada Sabtu (27/9) di Laboratorium Bahasa A, Gedung Lab, Kampus 4 UAD. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa semester 7 yang akan melaksanakan Internship of Teaching English to Young Learners (TEYL) di sejumlah Sekolah Dasar Muhammadiyah di Yogyakarta.

Acara dibuka oleh Soviyah, S.Pd., M.Hum., Koordinator Program Internship of TEYL. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian awal mata kuliah tersebut.

Soviyah, S.Pd., M.Hum., Koordinator Program Internship of TEYL

“Seluruh mahasiswa angkatan 2022 akan ikut internship TEYL tahun ajaran 2025/2026 yang akan berjalan selama dua bulan,” ujarnya.

Pembekalan menghadirkan Sri Wariyaningsih, S.Pd., Guru Bahasa Inggris SDN Ungaran 1 Yogyakarta, sebagai pemateri. Bertindak sebagai moderator adalah Aulia Hidayati, S.Pd., alumni PBI UAD. Dalam pemaparannya, Sri Wariyaningsih menyampaikan berbagai metode dan strategi mengajar Bahasa Inggris di sekolah dasar.

Beberapa poin yang ditekankan antara lain metodologi pengajaran dengan pendekatan efektif, perencanaan pembelajaran serta strategi pengajaran yang interaktif. 

Sri Wariyaningsih, S.Pd., Pemateri Pembekalan Internship of TEYL.

“Gunakan bahasa yang sederhana, buat pembelajaran interaktif, dan jangan lupa memberi motivasi kepada siswa,” pesan Sri Wariyaningsih.

Usai sesi materi, mahasiswa melanjutkan diskusi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing-masing untuk membicarakan tindak lanjut pelaksanaan internship.

Mahasiswa Internship of TEYL Berdiskusi dengan DPL masing-masing.

Kegiatan ini menjadi momentum bagi PBI UAD untuk menyiapkan lulusan yang siap berkiprah sebagai guru Bahasa Inggris pada tahun ajaran 2026/2027, sejalan dengan kebutuhan dan kebijakan pemerintah Indonesia.

Yogyakarta – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Angkatan 2024 berhasil menerbitkan buku dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Buku ini dibuat sebagai bentuk implementasi Kurikulum OBE (Outcome Based Education) sekaligus mengasah kemampuan membaca dan menulis mahasiswa. Mereka dibimbing oleh dua dosen, yakni Khafidhoh, M.Pd., dosen PBI UAD, dan Sudaryanto, M.Pd., dosen PBSI yang mengampu mata kuliah Bahasa Indonesia sekaligus editor.

Buku ini merupakan hasil karya mahasiswa dari dua kelas. Buku dari Kelas A dengan judul “Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan” yang ditulis oleh Afan Gafar dan rekan-rekannya. Dari Kelas B menghasilkan “Antologi Esai Implementasi Sosiokultural dalam Pendidikan” yang ditulis oleh Agung Alfadi dan rekan-rekannya.

Selama proses pendampingan, mahasiswa mendapatkan bimbingan intensif untuk mengembangkan kemampuan menulis dan riset. Sudaryanto membimbing mereka dalam mencari referensi dan artikel jurnal yang relevan dengan topik “Sosiokultural dalam Pendidikan” melalui Google Scholar. Mahasiswa dibimbing untuk menyempurnakan draft esai agar mengikuti kaidah KBBI VI dan EYD Edisi V. Proses ini memberi pengalaman belajar yang berharga dan membangun keterampilan akademik mahasiswa secara menyeluruh.

“Buku ini dibuat untuk mendidik mahasiswa bahwa membaca dan menulis itu sebuah keniscayaan bagi kita dan menghargai setiap proses yang kita lalui,” jelas Sudaryanto.

Proses ini meninggalkan kesan berharga bagi salah satu mahasiswa, Alam Aziz Abian.

“Rasanya amat senang dan bangga walaupun ada sedikit tantangan minor dalam tata bahasa dan struktur. Saya merasa beruntung didampingi oleh Pak Sudaryanto karena beliau sabar membantu saya menyusun esai. Saya bangga ketika mengetahui esai saya akan dibukukan,” ujar Alam. 

Alam berharap buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca di lingkup kependidikan. 

“Saya berharap buku ini dibaca oleh para pendidik, mahasiswa, dan praktisi pendidikan agar pembaca dapat lebih mengenal kultur sosial dalam pendidikan itu sendiri,” jelas Alam.

Proses penerbitan buku ini menjadi bukti bahwa mahasiswa PBI UAD memiliki kompetensi global dan mampu berkontribusi secara nyata dalam menghasilkan karya akademik yang bermanfaat bagi dunia pendidikan. 

Yogyakarta, 26 Juni 2025 – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (HMPS PBI EDSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi membuka rangkaian acara English Vaganza EDSA Championship (EVA ECHA) 2025 pada Kamis pagi, di Gedung Serbaguna Lantai 10 Kampus 4 UAD. Mengusung tema “Englishverse: Unlock Your Dimensions”, acara ini disambut antusias oleh para peserta.

Berbagai agenda dalam EVA ECHA 2025 antara lain:

  • Ahmad Dahlan English Competition (Story Telling, Speech, dan Book Review untuk siswa SMA; Book Review dan News Anchoring untuk mahasiswa umum) – pendaftaran dibuka 23 Juni–10 Juli 2025

  • E-Sport (Mobile Legends untuk seluruh FKIP UAD dan PES untuk seluruh mahasiswa UAD) – pendaftaran dibuka 21 Juni–2 Juli 2025

  • ED-Sport (Badminton) – untuk KBM PBI dan dosen

  • EIC (English Islamic Speech) – untuk mahasiswa umum, pendaftaran dibuka 23 Juni–10 Juli 2025

  • Closing Ceremony – mencakup pemilihan King and Queen PBI 2025, pengumuman The Achiever bagi alumni berprestasi, serta berbagai penampilan bakat dari mahasiswa PBI UAD.

Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan sambutan dari sejumlah pihak. Ketua Pelaksana EVA ECHA 2025, Ferdi Aprilianto menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan juga ajang refleksi dan penyemangat untuk masa depan.

Ketua Pelaksana EVA ECHA 2025, Ferdi Aprilianto

“Peringatan ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga momen untuk refleksi, rasa syukur, serta pemicu bagi kreativitas dan pencapaian yang berkelanjutan,” tutur Ferdi.

Sementara itu, Ketua HMPS PBI EDSA, Derly Syahputra, menyampaikan harapannya agar acara ini memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.

Ketua EDSA 2024/2025, Derly Syahputra

 “Harapannya, rangkaian acara EVA ECHA 2025 ini bisa membawa keberkahan dan kebahagiaan,” ujar Derly.

Kaprodi PBI UAD, Sucipto, Ph.D., mengapresiasi penyelenggaraan EVA ECHA 2025.

Kaprodi PBI UAD, Sucipto, M.Pd.B.I., Ph.D.

“Kalian telah memilih waktu yang tepat, yaitu bertepatan dengan 1 Muharram. PBI UAD kini telah berusia 41 tahun. Kami memiliki ribuan alumni, para pekerja yang sukses, dan calon guru hebat di masa depan,” ujar Sucipto. 

Sesi PBI Talk

Sesi selanjutnya adalah PBI Talk yang menghadirkan narasumber utama Dr. Ratri Nur Hidayati, M.Pd.B.I. Dalam paparannya, beliau membahas strategi dan tantangan dalam pengajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak (Teaching English to Young Learners/TEYL).

Narasumber PBI Talk, Dr. Ratri Nur Hidayati, M.Pd.B.I.

“Teaching today’s kids—you can’t teach today’s kids with yesterday’s tools,” ungkapnya.

Seluruh rangkaian acara dipandu oleh Nadia Raodatul Jannah yang tampil komunikatif dan energik.

Sesi Ngobras

Memasuki sesi kedua, acara Ngobras (Ngobrol Bareng Mahasiswa Berprestasi) menghadirkan tiga tokoh inspiratif: Muh. Taufiqudin, S.Pd. (alumni PBI 2019), Dio Fahmi Alfaridhi (King of PBI UAD 2024), dan Qurrota A’yun (Queen of PBI UAD 2024). Ketiganya membagikan pengalaman dan motivasi dalam perjalanan akademik dan organisasi.

Narasumber Ngobras, Muh. Taufiqudin, S.Pd.

“Yang penting kamu percaya dulu, ikut dulu, tampil dulu. Kalau malu terus, kamu nggak akan berkembang,” pesan Taufiqudin.

Sementara itu, Qurrota A’yun mengingatkan pentingnya menghargai proses diri sendiri.

Narasumber Ngobras, Qurrota A’yun

“Saat kamu merasa drop semangat, ingat lagi bagaimana prosesmu bisa sampai di titik ini,” pesan Qurrota.

Dio Fahmi Alfaridhi turut memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus mengenali dan mengembangkan diri.

Narasumber Ngobras, Dio Fahmi Alfaridhi

“Semua mahasiswa itu luar biasa. Punya potensi masing-masing, tinggal digali aja potensimu,” pesan Dio.

EVA ECHA 2025

EVA ECHA 2025 bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, serta mempererat solidaritas antar mahasiswa PBI UAD dan peserta dari luar kampus.