Posts

Bangkok, ThailandDosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Khafidhoh, S.Pd., M.Pd., turut ambil bagian dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional yang berlangsung di Witthayapanya Matthayom School, Thailand, pada 22–23 Mei 2025. Kegiatan bertajuk Fun English Learning as an Effort to Improve Mental Health among Students ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Aceh, dan Witthayapanya Matthayom School, serta didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD.

Pengabdian multidisipliner ini dipimpin oleh Khoiriyah Isni, S.KM., M.Kes. dari Program Studi Kesehatan Masyarakat UAD dan melibatkan tim lintas keilmuan, termasuk Khafidhoh dari PBI UAD serta dua psikolog dari Universitas Muhammadiyah Aceh, yakni Nur Hasmalawati, M.Psi. dan Rizka Dara Vonna, M.Psi.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan mental siswa melalui pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan. Kegiatan utama meliputi Fun English Learning dengan metode project-based learning dan gallery walk, skrining kesehatan mental serta stres akademik, dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental serta teknik relaksasi sederhana.

Khafidhoh menyampaikan harapannya agar program ini memberikan dampak positif bagi siswa.

Dosen PBI UAD berkontribusi di Pengabdian ke Masyarakat Internasional

“Harapannya bisa memberikan impact positif bagi sekolah, khususnya siswa bisa belajar dengan gembira sehingga potensi mereka bisa tergali dengan optimal, khususnya dalam belajar bahasa Inggris,” ujarnya.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen dosen PBI UAD dalam mewujudkan pengabdian yang bermakna di tingkat internasional dengan pendekatan holistik terhadap pembelajaran dan kesejahteraan siswa.

Yogyakarta Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan Sosialisasi Tugas Akhir Jalur Publikasi Ilmiah pada Rabu, 7 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester 6 atau angkatan 2022 sebagai upaya pengenalan alternatif penyelesaian tugas akhir tanpa skripsi.

Ketua Program Studi PBI, Sucipto, Ph.D., menyampaikan bahwa jalur publikasi ini merupakan alternatif, bukan kewajiban. 

Sucipto, Ph.D., Kaprodi PBI UAD

 

“Alternatif, pengganti skripsi. Tidak wajib sifatnya. Supaya kalian bisa lebih awal menyelesaikan studi kalian. Ingat! Ketika kalian merasakan kesulitan, maka kalian sudah dekat dengan kelulusan,” ujarnya.

Jalur publikasi ini memungkinkan mahasiswa untuk lulus dengan menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal bereputasi nasional (Sinta 1–4) atau internasional (Scopus/WOS). Artikel yang ditulis harus relevan dengan bidang pengajaran bahasa Inggris dan merupakan hasil penelitian yang dilakukan bersama dosen pembimbing. Mahasiswa harus menjadi penulis pertama, dan dosen menjadi co-author atau corresponding author.

Sekretaris Program Studi, Rahmi Munfangati, S.S., M.Pd., juga menekankan pentingnya komitmen. 

Rahmi Munfangati, S.S., M.Pd., Sekprodi PBI UAD

“Nanti kalau ada masalah, didiskusikan, jangan dipendam. Kalau sudah mulai, jangan berhenti. Harus komitmen dan konsisten, misal setiap hari satu paragraf. Prodi ingin semuanya sukses, tidak ada yg tertinggal,” tuturnya.

Untuk mengikuti jalur ini, mahasiswa harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti telah menempuh minimal 100 SKS, lulus mata kuliah metode penelitian, serta menyusun dan menyeminarkan artikel yang telah disetujui pembimbing. Selain itu, mahasiswa diwajibkan menunjukkan bukti submit atau accepted dari jurnal yang dituju. Program ini bertujuan mendorong penyelesaian studi tepat waktu dan meningkatkan kualitas serta publikasi karya ilmiah mahasiswa di kancah nasional dan internasional.

Yogyakarta — Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Peer Assisted Learning Program (PALP) menggelar Study Club Workshop Series #1 bertajuk “Level Up Your Voice: Bring the Hype, Bring the Heat” pada Sabtu (3/5) di Laboratorium Bahasa A, Kampus 4 UAD.

Workshop ini dihadiri oleh mahasiswa PBI UAD angkatan 2022, 2023, dan 2024. Ketua Program Studi PBI UAD, Sucipto, Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Akreditasi Internasional AQAS. 

Sambutan Kaprodi PBI UAD, Sucipto, Ph.D.

“Agenda ini merupakan tindak lanjut dari Akreditasi Internasional AQAS yang menyarankan kami untuk memperbanyak workshop yang bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa, yang pada agenda kali ini adalah meningkatkan keterampilan Public Speaking,” ujarnya.

Pemateri Study Club Workshop #1, Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A.

Pemateri dalam kegiatan ini adalah Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A., alumni PBI UAD yang sekarang menjadi dosen di PGSD UAD. Beliau menyampaikan materi mengenai teknik dasar dan lanjutan dalam Public Speaking, termasuk penguasaan intonasi, ekspresi wajah, dan struktur penyampaian pesan yang efektif. Ia juga membagikan tips agar mahasiswa lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum, serta pentingnya latihan dan adaptasi dengan audiens.

Study Club Workshop Series #1

Setelah sesi penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan Public Speaking Practice. Beberapa mahasiswa secara sukarela maju ke depan untuk mempraktikkan kemampuan berbicara mereka dalam bahasa Inggris. Setiap peserta diminta untuk menjelaskan alasan pentingnya satu barang yang mereka bawa. Kemudian akan dinilai dari aspek kejelasan, bahasa tubuh, dan penguasaan materi.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan berbicara mahasiswa di ruang publik, baik dalam konteks akademik maupun profesional.

Yogyakarta, 30 April 2025 — Sebanyak 16 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan mengikuti program magang mata kuliah Practicum of Journalism mulai 1 Mei 2025. Program ini merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis praktik dan dibimbing langsung oleh dosen pengampu, Prayudha, M.A.

Magang ini terlaksana melalui kerja sama dengan mitra eksternal, yakni Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY. Dalam pelaksanaannya, 12 mahasiswa akan ditempatkan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sementara 4 mahasiswa lainnya di PWM. Penempatan ini disesuaikan berdasarkan kebutuhan lembaga dan kapasitas masing-masing lokasi. Para mahasiswa akan menjalani masa magang selama tiga bulan, dimulai dari 1 Mei hingga akhir Juli 2025. Kegiatan berlangsung enam hari kerja dalam sepekan, dari Senin hingga Sabtu, pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Skema ini dirancang agar mahasiswa dapat mengalami dinamika kerja jurnalistik secara nyata dan berkelanjutan.

Sebelum magang dimulai, para peserta terlebih dahulu mengikuti sesi wawancara seleksi menggunakan Bahasa Inggris. Wawancara ini menjadi bagian dari penilaian awal yang sekaligus melatih kesiapan komunikasi mahasiswa dalam konteks profesional. 

Magang Practicum of Journalism di Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya sedikit kaget interview-nya full English aja sih, new experience banget buat saya,” ujar Derly, mahasiswa Practicum of Journalism.

Selama magang, mahasiswa akan ditempatkan di bawah koordinasi Bidang Media dan Komunikasi. Tugas utama mereka adalah meliputi penulisan press release untuk berbagai agenda kelembagaan, serta produksi konten seperti berita, artikel, dan materi media sosial.

Program ini tidak hanya memperkuat keterampilan jurnalistik mahasiswa, tetapi juga menjadi wujud nyata dari implementasi pembelajaran pada dunia kerja. Lebih dari itu, kegiatan magang ini mencerminkan salah satu keunggulan utama Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UAD, yaitu Widening Competence—strategi pengembangan kompetensi mahasiswa di luar ranah pengajaran. Melalui pengalaman langsung di dunia jurnalistik institusional, mahasiswa diajak untuk mengasah keterampilan berpikir kritis, menulis strategis, serta beradaptasi dalam lingkungan kerja nyata. Di akhir masa magang, setiap peserta diwajibkan menyusun laporan kegiatan sebagai luaran akademik resmi dari mata kuliah Practicum of Journalism.

Yogyakarta — Pada Sabtu, 26 April 2025, ruang Serbaguna Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan dipenuhi antusiasme saat dua alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI UAD) hadir dalam Career Talk Show. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Syawalan dan Pelantikan KAMADA PBI UAD yang berlangsung pada hari yang sama.

Dengan durasi singkat namun penuh makna, talk show ini mempertemukan mahasiswa, dosen, dan alumni dalam satu ruang untuk mendengar kisah langsung dari Faisal Abidin, S.Pd. dan Miftah Royani, S.Pd., M.A., dua sosok alumni yang kini meniti karier sukses di jalur yang berbeda.

Kisah dari Dunia Bahasa dan Teknologi

Faisal Abidin mengawali kariernya di PT Nusantara Sakti sebelum melangkah ke dunia penerjemahan profesional. Dari posisi sebagai Translation Project Manager di STAR Software Indonesia, hingga menjadi Language Lead untuk Google Indonesia, Faisal kini menjabat sebagai Indonesian Language Specialist di RWS Group. Faisal membagikan bahwa kecintaannya terhadap bahasa dan pengalaman kuliah di bidang translation menjadi fondasi kuat dalam memilih jalur kariernya.

Faisal Abidin, S.Pd. | Indonesian Language Specialist di RWS Group

“Memang kita kuliahnya di Pendidikan Bahasa Inggris yang diarahkan sebagai pendidik, tapi pada akhirnya kita harus bertanya pada diri sendiri: ‘Apa yang benar-benar ingin saya lakukan?’ Jika jiwa kita tidak di mengajar, tidak apa-apa kok memilih pekerjaan yang tidak linier,” ungkapnya, yang menjadi salah satu kutipan paling mengena sore itu.

Dari Debat Kampus ke Dunia Wirausaha

Berbeda jalur, namun tak kalah inspiratif, Miftah Royani justru menemukan passion-nya di dunia wirausaha. Setelah sempat menjadi instruktur bahasa Inggris dan dosen luar biasa, Miftah kini dikenal sebagai founder dari dua brand usaha, yakni Mandaka Home Living dan Cintamart. Dalam pemaparannya, Miftah menyebut bahwa mata kuliah Practicum Journalism menjadi salah satu momen penting dalam membentuk mental dan keberaniannya. 

Miftah Royani, S.Pd., M.A. | Entrepreneur (Founder Cintamart & Mandaka Home Living)

“Waktu itu kami diminta mewawancarai wartawan senior langsung di kantornya. Itu benar-benar butuh mental kuat. Ditambah lagi, saya juga aktif di debat, dan itu sangat membantu membentuk pola pikir kritis saya,” ujar Miftah. 

Menurutnya, sikap berani dan berpikir tajam yang terbentuk sejak kuliah kini menjadi aset penting dalam membangun dan menjalankan bisnis. Miftah berpesan, “Kalau bekerja, harus seratus persen.” Sebuah pernyataan kuat sebagai pengingat untuk selalu total dalam menjalani peran kita.

Menemukan Jalan, Meski Tidak Lurus

Dari talk show ini, tersampaikan satu benang merah: bahwa perjalanan karier tak harus selalu lurus atau sesuai ekspektasi awal. 

“Tidak apa-apa kok kalau saat lulus belum langsung bekerja di tempat yang diinginkan, atau mendapat gaji yang sesuai harapan, kehidupan akan membawa kita ke tempat yang memang sudah ditakdirkan untuk kita,” ujar Eryke, selaku moderator, saat menutup talk show hari itu.