Tanggal 2 Mei menjadi tanggal bermakna bagi kalangan siswa, guru dan mereka yang memiliki kontribusi di bidang pendidikan. Pendidikan bagi sebagian kalangan merupakan hal biasa, dan sebagian lainnya menganggap sebagai hal yang luar biasa. Dalam hal ini ungkapan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh mutu pedidikannya mungkin harus kita resapi lebih jauh. Namun pada kenyataannya, tingkat siswa yang mengalami putus sekolah di Indonesia-pun tergolong tinggi. Dilihat dari data UNICEF tahun 2016 sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan yakni sebanyak 600 ribu anak usia Sekolah Dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Anak putus sekolah sendiri memiliki pengaruh besar pada persoalan kemiskinan. Putus sekolah mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran, bahkan menambah tingkat kenakalan anak dan kejahatan di kehidupan sosial masyarakat. Begitu seterusnya akibat tingkat pendidikan yang rendah, akses ke pendidikan formal pun sulit dicapai.
Sebagai agent of change, kita memiliki tanggungjawab yang besar untuk melakukan perubahan-perubahan menuju Indonesia yang lebih baik lagi dalam dunia pendidikan. Sebagai calon pendidik, kita tidak boleh meninggalkan makna mendidik. Dibuktikan dengan bagaimana anggota yang dididik dapat memahami materi secara sempurna tanpa terkejar oleh waktu. Bukan hanya seorang pendidik yang menghabiskan bahan ajar sesuai waktu yang ditentukan dalam Rencana Pokok Pengajaran (RPP).
Demi peningkatan mutu para calon pendidik, FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), termasuk PBI di dalamnya, menyelenggarakan program magang. Program magang ini terbagi tiga tahap yaitu Magang Dasar (mengamati proses belajar-mengajar dan lingkungan), Magang Lanjut (merancang RPP), dan Magang Terapan (praktek mengajar). Ketiga program tersebut bermanfaat bagi mahasiswa juga bagi sekolah tempat magang. Selain mahasiswa dapat memperolah pengalaman, sekolah terkait juga mampu membantu dalam menyiapkan calon pendidik yang berdedikasi dan profesional.
Bertepatan di Hari Pendidikan Nasional ini, kami kembali mengingatkan. Kita sebagai mahasiswa calon pendidik harus bersungguh-sungguh menyiapkan diri menjadi tenaga pendidik berkualitas di masa mendatang. Hal ini dapat dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti datang kuliah tepat waktu, menghargai dosen saat mengajar, dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Prodi Pendidikan Bahasa inggris UAD mengucapkan, Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional. Semoga terus lahir penerus perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk majunya Pendidikan Indonesia masa depan!